Seorang warga di Situbondo, Jawa Timur, Sabtu siang, meninggal dunia secara mendadak di sebuah warung kopi di kawasan pasar hewan, dan kematian pria paruh baya ini mengundang perhatian masyarakat.
Pemilik warung kopi di Pasar Hewan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Ibu Vina mengatakan bahwa pria yang merupakan pedagang sapi itu tiba-tiba mendadak meninggal dunia di dalam warung miliknya, sesaat setelah mengeluh pusing.
"Dia (korban) masuk ke warung saya setelah dari dalam pasar, dan mengatakan menumpang duduk dan tidur-tiduran, dan mengeluh pusing. Tidak lama kemudian, sekitar 30 menit dibangunkan temannya, dia sudah meninggal dunia," katanya.
Kapolsek Panarukan Iptu Sudpendi mengemukakan, setelah memperoleh informasi dari masyarakat mengenai meninggalnya pedagang sapi bernama Suhartono asal Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, itu, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian dan memasang garis polisi.
"Sebenarnya tadi kami di dalam pasar hewan dan memberikan imbauan ke warga, tak lama kemudian dapat informasi bahwa pedagang sapi meninggal dunia di warung kopi. Sehingga sesuai SOP penanganan COVID-19, kami langsung memasang garis polisi agar masyarakat tidak mendekat ke TKP," ujarnya.
Dari pantauan, mayat pedagang sapi itu di evakuasi setelah mobil ambulans dari Puskesmas Arjasa tiba di lokasi. Tampak pula Kepala Puskesmas Panarukan dr Imam Hariyono yang juga merupakan Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Panarukan, melakukan pendataan.
Petugas medis mengevakuasi mayat pedagang sapi yang meninggal dunia secara mendadak itu, terlihat hanya menggunakan masker dan pelindung mata serta sarung tangan. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab kematiannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pemilik warung kopi di Pasar Hewan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Ibu Vina mengatakan bahwa pria yang merupakan pedagang sapi itu tiba-tiba mendadak meninggal dunia di dalam warung miliknya, sesaat setelah mengeluh pusing.
"Dia (korban) masuk ke warung saya setelah dari dalam pasar, dan mengatakan menumpang duduk dan tidur-tiduran, dan mengeluh pusing. Tidak lama kemudian, sekitar 30 menit dibangunkan temannya, dia sudah meninggal dunia," katanya.
Kapolsek Panarukan Iptu Sudpendi mengemukakan, setelah memperoleh informasi dari masyarakat mengenai meninggalnya pedagang sapi bernama Suhartono asal Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, itu, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian dan memasang garis polisi.
"Sebenarnya tadi kami di dalam pasar hewan dan memberikan imbauan ke warga, tak lama kemudian dapat informasi bahwa pedagang sapi meninggal dunia di warung kopi. Sehingga sesuai SOP penanganan COVID-19, kami langsung memasang garis polisi agar masyarakat tidak mendekat ke TKP," ujarnya.
Dari pantauan, mayat pedagang sapi itu di evakuasi setelah mobil ambulans dari Puskesmas Arjasa tiba di lokasi. Tampak pula Kepala Puskesmas Panarukan dr Imam Hariyono yang juga merupakan Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Panarukan, melakukan pendataan.
Petugas medis mengevakuasi mayat pedagang sapi yang meninggal dunia secara mendadak itu, terlihat hanya menggunakan masker dan pelindung mata serta sarung tangan. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab kematiannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020