Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Sampang, asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab laboratorium Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
"Yang bersangkutan ini tercatat sebagai warga Pamekasan dan memang tinggal di Pamekasan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Pemkab Pamekasan Sigit Priyono dalam rilis yang diterima ANTARA di Pamekasan, Senin.
Warga asal Kecamatan Proppo, Pamekasan ini sebenarnya telah diketahui oleh tim Satgas COVID-19 Pamekasan pada hari ke-7 setelah pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan bahwa narasumber yang mengisi pelatihan persiapan pelaksanaan haji di Surabaya positif terpapar virus corona.
Satgas COVID-19 Pamekasan langsung melakukan pencarian, dan yang bersangkutan dinyatakan dalam status orang dalam pemantauan (ODR).
Tim menyarankan agar melakukan isolasi mandiri. Lalu pada hari ke-14 yang bersangkutan mengalami gejala sakit.
Awalnya, yang bersangkutan direncanakan hendak periksa di Pamekasan, namun karena tugas kerjanya di Kabupaten Sampang, maka ia diperiksa di RSUD Sampang.
"Disana sampel spesimennya diambil, lalu dikirim ke laboratorium Kemenkes RI, dan hasilnya diketahui 12 April 2020 sekitar pukul 15.00 WIB, bahwa yang bersangkutan positif," kata Sigit.
Saat ini, sambung dia, tim Satgas Penanggulangan COVID-19 dari Dinkes Pamekasan melakukan edukasi kepada yang bersangkutan dan keluarganya, agar bersedia diisolasi di RSUD Pamekasan.
"Dan sejak datang dari mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri," kata Sigit menjelaskan.
Sementara, dengan adanya tambahan warga Kecamatan Proppo positif terpapar virus corona ini, maka jumlah warga Pamekasan yang terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 3 orang.
"Dari tiga orang yang positif ini, dua diantaranya merupakan petugas haji, yang pernah mengikuti pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Achmad Marsuki. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Yang bersangkutan ini tercatat sebagai warga Pamekasan dan memang tinggal di Pamekasan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Pemkab Pamekasan Sigit Priyono dalam rilis yang diterima ANTARA di Pamekasan, Senin.
Warga asal Kecamatan Proppo, Pamekasan ini sebenarnya telah diketahui oleh tim Satgas COVID-19 Pamekasan pada hari ke-7 setelah pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan bahwa narasumber yang mengisi pelatihan persiapan pelaksanaan haji di Surabaya positif terpapar virus corona.
Satgas COVID-19 Pamekasan langsung melakukan pencarian, dan yang bersangkutan dinyatakan dalam status orang dalam pemantauan (ODR).
Tim menyarankan agar melakukan isolasi mandiri. Lalu pada hari ke-14 yang bersangkutan mengalami gejala sakit.
Awalnya, yang bersangkutan direncanakan hendak periksa di Pamekasan, namun karena tugas kerjanya di Kabupaten Sampang, maka ia diperiksa di RSUD Sampang.
"Disana sampel spesimennya diambil, lalu dikirim ke laboratorium Kemenkes RI, dan hasilnya diketahui 12 April 2020 sekitar pukul 15.00 WIB, bahwa yang bersangkutan positif," kata Sigit.
Saat ini, sambung dia, tim Satgas Penanggulangan COVID-19 dari Dinkes Pamekasan melakukan edukasi kepada yang bersangkutan dan keluarganya, agar bersedia diisolasi di RSUD Pamekasan.
"Dan sejak datang dari mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri," kata Sigit menjelaskan.
Sementara, dengan adanya tambahan warga Kecamatan Proppo positif terpapar virus corona ini, maka jumlah warga Pamekasan yang terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 3 orang.
"Dari tiga orang yang positif ini, dua diantaranya merupakan petugas haji, yang pernah mengikuti pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Achmad Marsuki. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020