Sebanyak 19 santri dan santriwati dari Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, yang mudik ke kampung halaman masing-masing di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, menjalani screening atau pemeriksaan kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan wabah COVID-19 ke daerah itu.

Kedatangan belasan santri berusia remaja itu disambut oleh tim medis Dinas Kesehatan Tulungagung, bertempat di alun-alun setempat.

Begitu turun dari bus yang mengangkut mereka, para santriwan/santriwati ini diharuskan berdiri berjajar lebih dulu untuk mengantre proses surveillance (pemeriksaan medis secara verbal dan klinis) lebih dulu, untuk mengidentifikasi ada/tidaknya gejala panas atau batuk pilek yang mengarah ke corona atau COVID-19.

"Para santri diperiksa lebih dahulu suhu tubuhnya dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan kemudian dengan metode surveillance," kata Kepala Puskesmas Sembung, Siswanto.
Petugas memeriksa suhu tubuh santri Ponpes Ammanatul Ummah setiiba mereka di alun-alun Tulungagung, Jumat (10/4/2020) (Ist)

Tak ada yang memiliki gejala COVID-19. Tim Satgas menyebut, rata-rata suhu para santri berkisar antara 36-37, dan tidak ada keluhan yang berarti, ujar Siswanto.

Para santri yang secara klinis dinyatakan sehat, selanjutnya dipersilahkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari ke depan.

Mereka juga diimbau untuk menjaga jarak dengan anggota keluarga selama masa isolasi mandiri.

"Dan itu juga kami beri surat pernyataan (isolasi mandiri) yang ditandatangani oleh orang tua dan juga santri," katanya lebih lanjut.

Jika nantinya selama masa isolasi mandiri mereka mengalami gejala mirip COVID-19, maka mereka akan diarahkan periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. (*)
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020