Satuan Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat ada lima klaster penularan virus corona di daerah setempat dan sebagian besar pasien tertular ketika sepulang melaksanakan ibadah umrah.

Dari data hasil pelacakan Satgas COVID-19 Situbondo terhadap delapan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, ada lima klaster penularan virus corona, yakni tertular saat umrah, tertular di Jakarta, Bali, dan Surabaya, serta klaster lokal yang disebabkan adanya kontak langsung dengan pasien positif dan keluarga terdekat.

"Untuk klaster terakhir di Surabaya merupakan petugas haji Kemenag Situbondo. Pasien tertular  saat mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada pertengahan Maret 2020. Saat ini kondisi pasien sudah membaik dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit," ujar Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Situbondo Syaifullah kepada wartawan di Situbondo, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa Satgas COVID-19 telah melakukan pelacakan di lapangan dan semuanya telah dipetakan secara berantai orang-orang yang berhubungan erat dengan pasien positif corona.

Bagi mereka yang kondisinya masih sehat, lanjut dia, diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan dalam pemantauan satgas selama 14 hari.

Data Satuan Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Situbondo menyebutkan, hingga Selasa ini tercatat pasien terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona tidak ada penambahan atau tetap delapan orang.

Dari delapan orang pasien positif corona itu, lima orang menjalani rawat inap di rumah sakit dan tiga orang lainnya isolasi mandiri di rumahnya, karena sudah dinyatakan sembuh dan pulang dari rumah sakit rujukan.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah menjadi 19 orang, dengan rincian rawat inap sebanyak 16 orang, dan dua orang isolasi mandiri serta satu pasien dinyatakan sembuh.

Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga bertambah menjadi 211 orang, yakni tujuh orang rawat inap, 112 orang isolasi mandiri dan 92 orang selesai pemantuan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020