Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menerapkan layanan secara online atau dalam jaringan (daring) di pasar tradisional sebagai upaya mencegah penularan wabah virus corona (COVID-19) serta menjaga stabilitas ekonomi.

Tercatat ada tujuh pasar tradisional yang telah dipersiapkan melayani pembelian secara daring, yakni Pasar Mimbaan Baru, Pasar Asembagus, Pasar Besuki, Pasar Panji, Pasar Sumberkolak, Pasar Widoropayung, dan Pasar Panarukan.

"Pasar tradisional secara daring ini akan diterapkan pada pekan depan. Saat ini untuk sementara ada tujuh pasar tradisional besar yang akan melayani secara daring atau sistem siap antar barang belanjaan warga," ujar Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Syaifullah kepada wartawan di Situbondo, Selasa.

Ia menjelaskan, para ASN dan TNI/Polri bisa memanfaatkan pasar tradisional daring. Semua barang kebutuhan sehari-hari tersedia lengkap dengan daftar harganya, sehingga pembeli cukup memesannya melalui telpon.

Untuk pengiriman barang belanjaan, lanjut dia, akan memanfaatkan tukang becak maupun pengemudi ojek. Untuk pengantaran jarak dekat sekitar satu kilometer masih bisa memanfaatkan tukang becak, sementara jarak pengiriman lebih dari satu kilometer bisa memanfaatkan ojek.

"Pasar dengan layanan daring ini sejalan dengan imbauan atau penerapan physical distancing dan sekaligus sebagai bentuk pemulihan ekonomi di tengah mewabahnya virus corona," kata Syaifullah.

Melalui layanan daring pasar tradisonal ini, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menginginkan tetap terjaganya stabilitas ekonomi di Situbondo. Sesuai amanah Menteri Dalam Negeri bahwa fokus anggaran saat ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, jaring pengaman sosial serta pemulihan ekonomi.

Sementara itu, Khatijah, salah seorang pedagang di Pasar Mimbaan Baru mengaku senang dengan pemberlakukan layanan daring di pasar tradisonal, dengan harapan dapat mengembalikan omzet pedagang seperti sebelumnya.

"Sejak virus corona mewabah, omzet kami turun hingga sekitar 50 persen. Pasar sepi pembeli karena banyak masyarakat yang takut keluar rumah," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020