Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendesak pelaksanaan rapid test atau tes cepat virus corona atau COVID-19 bagi masyarakat di seluruh kabupaten/kota di wilayahnya dipercepat agar langkah-langkah pencegahan penularan yang lebih luas bisa segera dilakukan.
"Sebanyak 16.600 alat rapid test bantuan dari pemerintah pusat sudah dibagikan ke berbagai kabupaten/kota yang terjangkit maupun yang jumlah pasien dalam pengawasannya banyak," kata Gubernur Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam.
Baca juga: Gubernur: Ponorogo dan Bondowoso masuk zona merah COVID-19 di Jatim
Dari jumlah tersebut, hingga Minggu malam telah dilakukan sebanyak 6.263 rapid test.
"Ada 10.337 peralatan rapid test yang belum digunakan, saya minta segera digelar," ujar Khofifah.
Baca juga: Tambah delapan lagi, pasien sembuh dari COVID-19 di Jatim sudah 38 orang
Gubernur Khofifah mengungkapkan, 16.600 peralatan rapid test yang telah dibagikan sementara ini diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko tinggi, seperti dokter, perawat dan petugas lain yang kesehariannya menangani kasus COVID-19.
Dari 6.262 rapid test yang telah digelar, diperoleh hasil 145 orang positif COVID-19. Namun, perlu dilakukan tes lanjutan berupa swab PCR untuk diperoleh hasil pastinya terhadap orang yang hasil tesnya positif tersebut.
Baca juga: Mulai hari ini, semua harus pakai masker saat di luar rumah
Menurut Khofifah, dari 145 orang yang hasil rapid test-nya positif, setelah dilakukan tes swab PCR, diperoleh hasil empat orang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.
"Itulah kenapa saya mendesak agar rapid test ini segera dirampungkan, yaitu untuk percepatan tracing (pelacakan) serta penanganan agar penularan COVID-19 tidak semakin meluas," tuturnya.
Baca juga: Ini alasan kenapa kita harus pakai masker
Terdata jumlah pasien terkonfirmasi positif di seluruh wilayah Jawa Timur hingga Minggu pukul 17.00 WIB sebanyak 187 orang atau bertambah 35 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Pasien berstatus positif baru masing-masing dari Surabaya tujuh orang, Tulungagung (5), Sidoarjo (4), Ponorogo (3), Lamongan (3), Kabupaten Kediri (3), Kabupaten Malang (3), Situbondo (2), Jombang (1), Bondowoso (1), Gresik (1), Nganjuk (1), dan Pamekasan (1).
Dengan demikian, data pasien positif COVID-19 masing-masing di Surabaya terdapat 84 orang, Sidoarjo (18), Lamongan (13), Magetan (9), Situbondo (8), Kabupaten Malang (8), Kota Malang (5) dan Nganjuk (5), Gresik (5), Kabupaten Kediri (7), Lumajang (3), Jember (2), Kota Batu (1), Kota Blitar (1), Kabupaten Blitar (1), Kota Kediri (1), Tulungagung (1), Banyuwangi (1), Pamekasan (2), Jombang (2), dan Kabupaten Madiun (1).
Selain itu, warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 926 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 780 orang, serta orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak10.636 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 10.116 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sebanyak 16.600 alat rapid test bantuan dari pemerintah pusat sudah dibagikan ke berbagai kabupaten/kota yang terjangkit maupun yang jumlah pasien dalam pengawasannya banyak," kata Gubernur Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam.
Baca juga: Gubernur: Ponorogo dan Bondowoso masuk zona merah COVID-19 di Jatim
Dari jumlah tersebut, hingga Minggu malam telah dilakukan sebanyak 6.263 rapid test.
"Ada 10.337 peralatan rapid test yang belum digunakan, saya minta segera digelar," ujar Khofifah.
Baca juga: Tambah delapan lagi, pasien sembuh dari COVID-19 di Jatim sudah 38 orang
Gubernur Khofifah mengungkapkan, 16.600 peralatan rapid test yang telah dibagikan sementara ini diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko tinggi, seperti dokter, perawat dan petugas lain yang kesehariannya menangani kasus COVID-19.
Dari 6.262 rapid test yang telah digelar, diperoleh hasil 145 orang positif COVID-19. Namun, perlu dilakukan tes lanjutan berupa swab PCR untuk diperoleh hasil pastinya terhadap orang yang hasil tesnya positif tersebut.
Baca juga: Mulai hari ini, semua harus pakai masker saat di luar rumah
Menurut Khofifah, dari 145 orang yang hasil rapid test-nya positif, setelah dilakukan tes swab PCR, diperoleh hasil empat orang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.
"Itulah kenapa saya mendesak agar rapid test ini segera dirampungkan, yaitu untuk percepatan tracing (pelacakan) serta penanganan agar penularan COVID-19 tidak semakin meluas," tuturnya.
Baca juga: Ini alasan kenapa kita harus pakai masker
Terdata jumlah pasien terkonfirmasi positif di seluruh wilayah Jawa Timur hingga Minggu pukul 17.00 WIB sebanyak 187 orang atau bertambah 35 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Pasien berstatus positif baru masing-masing dari Surabaya tujuh orang, Tulungagung (5), Sidoarjo (4), Ponorogo (3), Lamongan (3), Kabupaten Kediri (3), Kabupaten Malang (3), Situbondo (2), Jombang (1), Bondowoso (1), Gresik (1), Nganjuk (1), dan Pamekasan (1).
Dengan demikian, data pasien positif COVID-19 masing-masing di Surabaya terdapat 84 orang, Sidoarjo (18), Lamongan (13), Magetan (9), Situbondo (8), Kabupaten Malang (8), Kota Malang (5) dan Nganjuk (5), Gresik (5), Kabupaten Kediri (7), Lumajang (3), Jember (2), Kota Batu (1), Kota Blitar (1), Kabupaten Blitar (1), Kota Kediri (1), Tulungagung (1), Banyuwangi (1), Pamekasan (2), Jombang (2), dan Kabupaten Madiun (1).
Selain itu, warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 926 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 780 orang, serta orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak10.636 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 10.116 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020