Seorang penumpang bus PO Puspa Indah jurusan Malang-Tuban dilaporkan meninggal dunia di dalam bus yang ditumpanginya, sehingga bus berhenti di area halte jalan raya Kandangan-Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Selanjutnya, penumpang yang meninggal dunia dalam bus itu dievakuasi petugas medis dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Iptu Purnomo di Kediri, Sabtu, mengemukakan korban bernama Candra Taufiqurrahman (42), warga Desa Kayenlor, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.

"Diketahui sebelumnya pukul 13.00 WIB korban melakukan perjalanan dari Terminal Landungsari Malang menuju Kandangan, Kabupaten Kediri, dengan menumpang bus Puspa Indah yang nomor polisinya N 7365 UE. Sebelum berangkat, korban dan penumpang lainnya melalui pemeriksaan suhu badan dan penyemprotan disinfektan oleh pihak Terminal Landungsari Malang," katanya.

Setelah itu, korban dan penumpang lain naik dan bus berangkat sekitar pukul 14.30 WIB. Sesampai di Pait, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, penumpang itu masih berbicara dengan kondektur dan bilang hendak turun di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.

Korban sempat bilang ke kondektur jika tertidur untuk dibangunkan. Sekitar jam 15.00 WIB saat sampai di simpang empat Kandangan, korban dibangunkan oleh kondektur dan ternyata sudah meninggal dunia.

Mengetahui kejadian tersebut, sopir dan kondektur bus melaporkan hal itu ke Mapolsek Kandangan, Kabupaten Kediri.

Menurut keterangan para saksi, korban tidak mengeluh atau minta tolong ke sopir maupun kernet bus dan penumpang lainnya tentang kesehatannya selama perjalanan.

Sopir dan kernet juga tidak berani untuk melakukan tindakan lain untuk mengevakuasi korban. Untuk penanganan evakuasi korban di lokasi kejadian dilakukan oleh petugas UPTD Puskesmas Kandangan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap.

"Petugas menggunakan APD dan jenazah korban dimasukkan ke kantong jenazah. Untuk selanjutnya korban dibawa ke RSUD Pare, Kabupaten Kediri," ujar dia.

Petugas medis juga melakukan pemeriksaan guna memastikan penyebab kematian korban. Keluarga sempat bilang jika yang bersangkutan sakit. Setelah dilakukan visum et repertum, keluarga akhirnya diizinkan untuk membawa jenazah, karena tidak ditemukan sakit dengan gejala mengarah terinfeksi virus corona.

Sementara itu, untuk penumpang lainnya juga diizinkan untuk melanjutkan perjalanan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan kesehatan. 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020