Salah satu pabrik garmen di Kota Malang, Jawa Timur, PT Kasih Karunia Sejati beralih fungsi memproduksi alat pelindung diri (APD) yang saat ini sangat dibutuhkan tenaga medis untuk menangani penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa APD yang diproduksi oleh pabrik pakaian jadi tersebut menggunakan bahan baku lokal dan sudah dikirim secara nasional ke berbagai rumah sakit, kepolisian, untuk penanganan wabah COVID-19.

"Pabrik ini asalnya adalah pabrik garmen, kemudian bergeser untuk memproduksi APD. Saya ucapkan terima kasih," kata Sutiaji di sela meninjau pabrik APD di Malang, Jawa Timur, Jumat.

Sutiaji menjelaskan, saat ini perlengkapan APD sangat dibutuhkan bagi tenaga medis yang bertugas selama masa tanggap darurat COVID-19.

Ia mengingatkan, dalam memproduksi APD harus sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.

Selain itu, para pekerja yang memproduksi APD tersebut juga harus menerapkan beberapa prosedur, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan tidak bekerja ketika tubuh mengalami demam.

"Karena ini merupakan alat pelindung diri, maka tidak kalah pentingnya yang mengerjakan itu juga orang yang sehat. Patuhi prosedur dan standarnya," ujar Sutiaji.

Sutiaji meminta kepada perusahaan untuk memberikan tambahan suplemen kesehatan bagi para pekerja yang memproduksi APD. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan para pekerja dan meningkatkan imunitas tubuh.

Langkah untuk alih produksi APD tersebut, menurut Sutiaji, juga untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran akibat dampak penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Direktur PT Kasih Karunia Sejati, Wendy Juniarto, mengatakan bahwa pengalihan produksi pabriknya dilakukan setelah banyaknya permintaan dari rumah sakit yang mengalami kekurangan APD pada saat COVID-19 merebak di Indonesia.

"Kami diminta untuk membuat, kami mencoba, dan menawarkan. Hasilnya diterima. Kemudian, kami banyak direkomendasikan oleh beberapa rumah sakit dan akhirnya sekarang sampai tingkat nasional pesan ke kami," kata Wendy.

Wendy menjelaskan, kapasitas produksi APD dari pabrik garmen yang sebelumnya memproduksi pakaian merek Emba tersebut mencapai 12.000 unit dan 20.000 masker per hari. Produk APD yang dihasilkan dipastikan tahan air karena telah melewati proses tertentu.

"Penyelesaian menggunakan teknik water repellent. Ini berfungsi untuk memastikan bahwa pori-pori bahan atau produknya telah rapat dan kencang, tak bisa ditembus oleh air," kata Wendy.

Di wilayah Kota Malang, secara akumulasi tercatat ada lima orang yang positif terjangkit COVID-19. Dari lima orang tersebut, tiga orang telah dinyatakan sembuh.

Di Indonesia, hingga Jumat (3/4), tercatat sebanyak 1.986 orang positif terjangkit COVID-19. Dari total tersebut orang yang terinfeksi COVID-19 tersebut, sebanyak 134 orang sudah dinyatakan pulih, sementara 181 orang lainnya meninggal dunia.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020