Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo mengatakan Corona Virus disease (COVID-19) diprediksi memperlambat pertumbuhan ekonomi di wilayah eks-Keresidenan Besuki dan Lumajang.

"Perekonomian di wilayah kerja BI Jember meliputi Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi pada tahun 2020 diperkirakan mengalami tekanan akibat semakin meluasnya penyebaran COVID-19," katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jember, Rabu.

Pertumbuhan ekonomi diprediksi melambat dari perkiraan sebelumnya yakni sebesar 5,14 - 5,54 persen (yoy) menjadi 5,03 - 5,43 persen (yoy), namun sampai dengan triwulan I-2020, dampak COVID-19 masih relatif terbatas dan kinerja perekonomian terpantau masih relatif terjaga.

"Semakin merebaknya penyebaran virus corona di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia berdampak pada perekonomian Se-eks Keresidenan Besuki dan Lumajang melalui jalur permintaan, penawaran, dan keyakinan pelaku ekonomi," tuturnya.

Dari sisi permintaan, lanjut dia, konsumsi tetap berdaya tahan meski diperkirakan tumbuh lebih rendah dan ditopang oleh pendapatan yang diperkirakan tetap baik serta dampak positif stimulus fiskal, kemudian investasi diprediksi melambat karena menurunnya prospek ekspor barang dan jasa, serta terganggunya rantai produksi.

"Sementara dari sisi penawaran, kinerja di beberapa lapangan usaha utama, di antaranya sektor akomodasi dan makanan-minuman, sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan diperkirakan melambat seiring menurunnya aktivitas usaha," katanya.

Sementara itu, inflasi pada Maret 2020 khususnya di dua kabupaten yang merupakan basis penghitungan inflasi di seluruh eks-Keresidenan Besuki dan Lumajang, yaitu Jember dan Banyuwangi diperkirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, terutama ditopang oleh meredanya tekanan inflasi komoditas volatile food seiring meningkatnya pasokan beberapa komoditas pangan strategis.

"Tekanan inflasi administered price pun diperkirakan mereda seiring kembali normalnya tarif PDAM di Jember dan tren penurunan tarif angkutan udara akibat penurunan permintaan di tengah adanya COVID-19," ujarnya.

Namun demikian, lanjut dia, masih perlu diwaspadai peningkatan tekanan inflasi inti yang didorong kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan peningkatan harga emas dunia dan kenaikan harga gula pasir disebabkan terbatasnya stok.

Berdasarkan pantauan Siskaperbapo sampai dengan minggu ke-IV Maret 2020, harga komoditas pangan strategis di lima kabupaten wilayah kerja BI Jember terpantau relatif terjaga, kecuali harga gula pasir dan cabai rawit yang terpantau mengalami peningkatan.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020