Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, melibatkan ojek online atau daring lokal guna mengatasi kebutuhan distribusi logistik/pangan masyarakat yang terdampak kebijakan pembatasan aktivitas ekonomi selama wabah virus corona.
"Jumlah ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan) di wilayah semakin meningkat. Bahkan beberapa daerah sekitar Trenggalek jumlah pasien positif semakin meningkat, seperti Magetan. Untuk itu perlunya diambil langkah cepat menyikapi hal ini," kata Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.
Dalam rapat bersama gubernur itu, Arifin mencoba menyederhanakan gugus tugas yang sudah ada.
Sebab, lanjut dia, di Jatim hanya ada empat gugus tugas saja, yaitu gugus tugas promotif atau preventif, gugus tugas kuratif, gugus tugas tracking dan yang keempat gugus tugas sosial ekonomi.
Dijelaskan, gugus tugas promotif atau preventif ini bertugas untuk melakukan sosialisasi, penyediaan fasilitas cuci tangan, bilik disinfektan maupun membuat check point. Di Trenggalek sendiri ada tiga titik check point.
Pertama, tim khusus dikerahkan untuk berjaga di Kecamatan Durenan guna mengantisipasi kendaraan dari arah Tulungagung, satu di Tugu untuk jalur Ponorogo dan Panggul untuk mengantisipasi tracking dari arah Pacitan.
Nur Arifin atau mas Ipin ini menegaskan bahwa semua kendaraan harus masuk check point dan petugas harus menggunakan APD lengkap.
"Gugus tugas ketiga adalah gugus tugas tracking yang bertugas melacak. Dalam hal ini melacak siapa saja orang yang termasuk orang dalam resiko (ODR), orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun yang positif. Termasuk juga mengedukasi ODR untuk mau mengisolasi mandiri dirinya di rumah," katanya.
Pemerintah akan melakukan rapid test kepada orang yang paling beresiko dan bila ditemukan ada yang positif pemerintah akan melakukan isolasi lingkungan.
Yang terakhir gugus tugas sosial ekonomi, gugus tugas ini bertugas untuk menyikapi dampak dari social distance yang dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Jumlah ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan) di wilayah semakin meningkat. Bahkan beberapa daerah sekitar Trenggalek jumlah pasien positif semakin meningkat, seperti Magetan. Untuk itu perlunya diambil langkah cepat menyikapi hal ini," kata Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.
Dalam rapat bersama gubernur itu, Arifin mencoba menyederhanakan gugus tugas yang sudah ada.
Sebab, lanjut dia, di Jatim hanya ada empat gugus tugas saja, yaitu gugus tugas promotif atau preventif, gugus tugas kuratif, gugus tugas tracking dan yang keempat gugus tugas sosial ekonomi.
Dijelaskan, gugus tugas promotif atau preventif ini bertugas untuk melakukan sosialisasi, penyediaan fasilitas cuci tangan, bilik disinfektan maupun membuat check point. Di Trenggalek sendiri ada tiga titik check point.
Pertama, tim khusus dikerahkan untuk berjaga di Kecamatan Durenan guna mengantisipasi kendaraan dari arah Tulungagung, satu di Tugu untuk jalur Ponorogo dan Panggul untuk mengantisipasi tracking dari arah Pacitan.
Nur Arifin atau mas Ipin ini menegaskan bahwa semua kendaraan harus masuk check point dan petugas harus menggunakan APD lengkap.
"Gugus tugas ketiga adalah gugus tugas tracking yang bertugas melacak. Dalam hal ini melacak siapa saja orang yang termasuk orang dalam resiko (ODR), orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun yang positif. Termasuk juga mengedukasi ODR untuk mau mengisolasi mandiri dirinya di rumah," katanya.
Pemerintah akan melakukan rapid test kepada orang yang paling beresiko dan bila ditemukan ada yang positif pemerintah akan melakukan isolasi lingkungan.
Yang terakhir gugus tugas sosial ekonomi, gugus tugas ini bertugas untuk menyikapi dampak dari social distance yang dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020