Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyiapkan sarana dan prasarana medis di rumah sakit untuk perawatan pasien, termasuk mereka yang mengalami sakit dengan gejala mirip terinfeksi virus corona.

"Untuk logistik persediaan masker bedah sekitar 28 ribu lembar, yang masker N95 lebih dari 500 lembar. Sarana dan prasarana rumah sakit di RS Ngudi Waluyo Blitar tempat tidurnya ada 275, ruang isolasi untuk 25 orang, dokter perawat ada 322 orang," kata Bupati Blitar Rijanto di Blitar, Senin.

Baca juga: RSUD Pare rawat pasien positif corona

Selain di RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar, beberapa rumah sakit lainnya juga disiapkan, misalnya RS Medika Utama, RS Umum Ananda, RS Aulia, dan beberapa rumah sakit lain. Secara total, terdapat kurang lebih 647 tempat tidur, 38 untuk isolasi. Sedangkan dokter serta perawat jumlahnya kurang lebih 714 orang.

Pihaknya menambahkan, Pemkab Blitar gencar melakukan sosialisasi sebagai upaya menekan penyebaran virus corona di Kabupaten Blitar. Terlebih lagi, terdapat seorang warga dengan KTP Kabupaten Blitar dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan kini dirawat di RSUD Pare, Kabupaten Kediri.

"Saat ini, di Kabupaten Blitar sudah ada warga yang positif COVID-19. Sesuai prosedur pelaporan, daerah berusaha memantau dan mengawasi warga dan merupakan tugas gugus tugas percepatan penanganan virus corona Kabupaten Blitar baik ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan) selalu kami pantau," ujar dia.

Baca juga: Pemkab Blitar lakukan pengecekan kontak erat pasien positif corona

Ia menambahkan, seluruh pemangku kebijakan di Kabupaten Blitar juga bersatu melakukan sosialisasi terus menerus kepada masyarakat melalui berbagai media. Pemerintah menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), membatasi atau menjaga jarak dari kerumunan, meningkatkan kewaspadaan dini.

"Kami semua mengikuti petunjuk Presiden dan Gubernur Jatim. Kami juga imbau pelajar belajar dan aktivitas di dalam rumah, mengimbau tutup sementara tempat hiburan, tempat wisata, gedung pertunjukan, tempat fitnes, sanggar senam, dan tempat berkumpul banyak orang," ujar dia.

Selain itu, sosialisasi juga dilakukan dengan banner, siaran keliling di seluruh kecamatan. Penyemprotan cairan disinfektan di tempat pelayanan publik juga dilakukan, tempat ibadah, pasar, pondok pesantren hingga fasilitas kesehatan di Kabupaten Blitar.

Terkait dengan anggaran, pemerintah juga telah menganggarkan dari biaya tidak terduga lebih dari Rp1,5 miliar, pergeseran anggaran dinas kesehatan kurang lebih Rp600 juta, pergeseran dana dari hibah cukai Rp5 miliar untuk layanan kesehatan, dan beberapa pos lainnya.

Pihaknya juga mengimbau jika ada keluarga yang baru kembali dari daerah yang ditemukan pasien terinfeksi virus corona, agar proaktif konsultasi ke petugas medis dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, sesuai dengan prosedur.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020