Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan bilik pemeriksaan (room screening) melalui penyemprotan cairan disinfektan di Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya untuk mencegah meluasnya virus COVID-19
"Setiap pengunjung yang masuk Grahadi wajib masuk bilik dan disemprot disinfektan agar steril," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Tidak hanya pengunjung, setiap kendaraan yang memasuki halaman gedung milik negara tersebut juga harus melintasi tenda yang sudah dilengkapi cairan disinfektan.
Menurut Gubernur bilik pemeriksaan yang didatangkan khusus dari Universitas Brawijaya Malang tersebut bernama "Sico" (Sikat Corona).
Cara kerjanya, yakni setiap orang harus melalui pintu masuk, kemudian pegang saklar dan pastikan mata tertutup atau posisi tubuh menunduk, lalu tekan saklar.
Berikutnya, angkat kedua tangan dengan memutar badan selama 2-3 detik, lalu matikan saklar dan keluar.
Bilik tersebut, kata Khofifah, dipasang di setiap kantor pemerintahan di lingkungan pemprov, terutama di kantor-kantor organisasi perangkat daerah (OPD) karena aparatur sipil negara (ASN) tetap masuk kerja dengan sistem satu hari masuk kantor satu hari bekerja di rumah.
Sementara itu, cara kerja penyemprotan terhadap kendaraan yakni setiap mobil atau motor harus melintasi lorong tenda dan berhenti sejenak tepat setelah pintu gerbang masuk Grahadi.
Bagi pengendara mobil, semua penumpang harus turun dan badan disemprot disinfektan, serta diperiksa suhu tubuhnya, lalu pintu harus dibiarkan terbuka.
Bagi sepeda motor, pengendara wajib melepas helm serta membuka jaket dan selama beberapa detik disemprotkan disinfektan.
Salah seorang pengunjung Grahadi, Rahardi Soekarno Junianto berpendapat penyemprotan bagi pengendara dan kendaraannya sangat membantu serta menjadi bagian dari upaya pencehahan COVID-19.
"Semoga semakin banyak cara-cara serupa yang dilakukan, serta lokasinya ditempatkan di sejumlah fasilitas umum," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Setiap pengunjung yang masuk Grahadi wajib masuk bilik dan disemprot disinfektan agar steril," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Tidak hanya pengunjung, setiap kendaraan yang memasuki halaman gedung milik negara tersebut juga harus melintasi tenda yang sudah dilengkapi cairan disinfektan.
Menurut Gubernur bilik pemeriksaan yang didatangkan khusus dari Universitas Brawijaya Malang tersebut bernama "Sico" (Sikat Corona).
Cara kerjanya, yakni setiap orang harus melalui pintu masuk, kemudian pegang saklar dan pastikan mata tertutup atau posisi tubuh menunduk, lalu tekan saklar.
Berikutnya, angkat kedua tangan dengan memutar badan selama 2-3 detik, lalu matikan saklar dan keluar.
Bilik tersebut, kata Khofifah, dipasang di setiap kantor pemerintahan di lingkungan pemprov, terutama di kantor-kantor organisasi perangkat daerah (OPD) karena aparatur sipil negara (ASN) tetap masuk kerja dengan sistem satu hari masuk kantor satu hari bekerja di rumah.
Sementara itu, cara kerja penyemprotan terhadap kendaraan yakni setiap mobil atau motor harus melintasi lorong tenda dan berhenti sejenak tepat setelah pintu gerbang masuk Grahadi.
Bagi pengendara mobil, semua penumpang harus turun dan badan disemprot disinfektan, serta diperiksa suhu tubuhnya, lalu pintu harus dibiarkan terbuka.
Bagi sepeda motor, pengendara wajib melepas helm serta membuka jaket dan selama beberapa detik disemprotkan disinfektan.
Salah seorang pengunjung Grahadi, Rahardi Soekarno Junianto berpendapat penyemprotan bagi pengendara dan kendaraannya sangat membantu serta menjadi bagian dari upaya pencehahan COVID-19.
"Semoga semakin banyak cara-cara serupa yang dilakukan, serta lokasinya ditempatkan di sejumlah fasilitas umum," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020