Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur memastikan jika layanan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa, tetapi harus dilengkapi dengan cairan pembersih tangan dan alat pengukur suhu sebagai antisipasi penyebaran virus corona (COVID-19).
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Senin, mengatakan, untuk layanan di masyarakat tetap berjalan tetapi harus dengan kelengkapan kebersihan.
"Salah satunya layanan itu harus memiliki cairan pembersih tangan. Jadi layanan si Mal Pelayanan Publik dan di Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Sidoarjo tetap berjalan," katanya di Sidoarjo.
Ia mengatakan, saat ini untuk dunia pendidikan memang sudah diliburkan, tetapi anak-anak bisa belajar di rumah, bukan pergi ke tempat hiburan dan berekreasi.
"Termasuk juga kepada pengurus tempat ibadah di Sidoarjo juga harus melakukan bersih-bersih serta melakukan penyemprotan disinfektan untuk meminimalisir penyebaran virus," katanya.
"Pelayanan pemerintah tetap berjalan normal, warga dihimbau tidak perlu panik namun tetap waspada", ujar Wabup Nur Ahmad Syaifuddin.
Selama libur, siswa diharapkan tetap belajar di rumah dan menggunakan waktunya sebaik mungkin untuk aktifitas yang bermanfaat dan menghindari kegiatan di luar rumah.
"Bila memang tidak terlalu penting sekali lebih baik melakukan aktifitas dari rumah, sementara ini hindari kerumunan orang banyak atau tempat keramaian namun masyarakat tidak perlu panik", katanya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membuka layanan pojok corona (COVID-19) sebagai upaya memberikan edukasi dan juga pemeriksaan terhadap masyarakat terkait dengan virus tersebut.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, Atok Irawan mengatakan layanan tersebut diperuntukkan untuk masyarakat yang ingin memahami virus ini.
"Termasuk di antaranya melakukan pemeriksaan apakah orang tersebut ada indikasi terinfeksi penyakit itu atau tidak," katanya di Sidoarjo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Senin, mengatakan, untuk layanan di masyarakat tetap berjalan tetapi harus dengan kelengkapan kebersihan.
"Salah satunya layanan itu harus memiliki cairan pembersih tangan. Jadi layanan si Mal Pelayanan Publik dan di Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Sidoarjo tetap berjalan," katanya di Sidoarjo.
Ia mengatakan, saat ini untuk dunia pendidikan memang sudah diliburkan, tetapi anak-anak bisa belajar di rumah, bukan pergi ke tempat hiburan dan berekreasi.
"Termasuk juga kepada pengurus tempat ibadah di Sidoarjo juga harus melakukan bersih-bersih serta melakukan penyemprotan disinfektan untuk meminimalisir penyebaran virus," katanya.
"Pelayanan pemerintah tetap berjalan normal, warga dihimbau tidak perlu panik namun tetap waspada", ujar Wabup Nur Ahmad Syaifuddin.
Selama libur, siswa diharapkan tetap belajar di rumah dan menggunakan waktunya sebaik mungkin untuk aktifitas yang bermanfaat dan menghindari kegiatan di luar rumah.
"Bila memang tidak terlalu penting sekali lebih baik melakukan aktifitas dari rumah, sementara ini hindari kerumunan orang banyak atau tempat keramaian namun masyarakat tidak perlu panik", katanya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membuka layanan pojok corona (COVID-19) sebagai upaya memberikan edukasi dan juga pemeriksaan terhadap masyarakat terkait dengan virus tersebut.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, Atok Irawan mengatakan layanan tersebut diperuntukkan untuk masyarakat yang ingin memahami virus ini.
"Termasuk di antaranya melakukan pemeriksaan apakah orang tersebut ada indikasi terinfeksi penyakit itu atau tidak," katanya di Sidoarjo.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020