Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menghentikan sementara perkuliahan langsung dalam kelas dan memberlakukan sistem perkuliahan dalam jaringan atau online selama dua pekan, terhitung 16-28 Maret sebagai upaya mengantisipasi penyebaran wabah Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19.

"Keputusan ini kami ambil setelah melakukan rapat koordinasi sehari kemarin (Minggu, 15/3)," kata Kasubbag Humas IAIN Tulungagung Ulil Abshor di Tulungagung, Jawa Timur, Senin.

Baca juga: Cegah COVID, ITS tunda wisuda dan liburkan kegiatan kampus

Tak hanya perkuliahan yang dihentikan. Kegiatan kemahasiwaan ataupun agenda kampus yang melibatkan banyak orang juga ditiadakan atau ditunda. Semua dilakukan penjadwalan ulang sampai batas waktu yang akan diinformasikan di hari kemudian.

"Hari ini aktivitas kosong sama sekali. Kalaupun masih ada yang datang itu sebatas mengurus admnistrasi atau urusan ke perpustakaan saja," katanya.

Baca juga: IAIN Madura hentikan kuliah tatap muka untuk cegah penyebaran corona

Dikatakan, pengumuman resmi perubahan sistem perkuliahan tersebut telah diunggah di websiste kampus itu. Informasi tersebut kemudian disebar melalui media sosial dan grup percakapan internal kampus dan kemahasiswaan.

Sementara itu, suasana kampus di IAIN Tulungagung sepi, nyaris tak ada aktivitas seperti hari-hari perkuliahan pada umumnya.

Untuk kalangan pegawai, pihak kampus memberlakukan kebijakan serupa. Dosen dan pegawai banyak yang diperintahkan untuk bekerja dari rumah, demi mengantisipasi penularan wabah COVID-19.

"Sistem absensi karyawan dan dosen juga diubah. Dari sebelumnya menggunakan sistem berbasis scan cetak sidik jari (finger print) diganti absensi manual di setiap ruang," katanya.

Baca juga: COVID-19, Unair gelar UTS daring untuk batasi perkuliahaan di kelas

Selain kebijakan meniadakan kuliah langsung, kampus itu juga menyediakan beberapa tempat cairan pembersih tangan di beberapa tempat strategis.

Ulil mengatakan, meskipun kebijakan itu akan berlaku hingga 28 Maret, namun bisa diperpanjang lagi dengan melihat situasi dan kondisi.

"Prinsipnya kegiatan yang melibatkan banyak orang akan dikurangi selama dua pekan ke depan. Namun bisa berubah dengan memperhatikan kondisi," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020