Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, secara serentak memberikan edukasi kepada seluruh siswa di sekolah tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam menghadapi virus corona jenis baru (COVID-19) di wilayah setempat.

Bupati Jember Faida bersama Dandim 0824 Letkol Inf La Ode M. Nurdin dan sejumlah pejabat terkait menggelar sosialisasi PHBS untuk mencegah penularan COVID-19 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jember Lor 1, Senin.

"Sosialisasi ini untuk memberikan bekal kepada para siswa sebelum mereka menjalani belajar jarak jauh selama dua pekan pada 17 – 29 Maret 2020," kata Bupati Jember Faida usai memberikan edukasi kepada para siswa di SDN Jember Lor 1.

Sebelum diliburkan, lanjut dia, anak-anak harus mendapatkan informasi yang jelas tentang apa yang harus dilakukan selama belajar di rumah dan juga untuk memastikan agar para guru semua mata pelajaran memberikan tugas untuk dikerjakan siswa di rumah.

"Sosialisasi dan edukasi ini melibatkan seluruh tenaga kesehatan melalui koordinasi pusat kesehatan masyarakat, bantuan rumah sakit swasta, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan muspika," tuturnya.

Ia menjelaskan semua petugas diturunkan di seluruh sekolah negeri maupun swasta tingkat SD dan SMP, serta beberapa PAUD untuk memberikan sosialisasi dan edukasi tentang COVID-19, supaya masyarakat tidak panik.

"Sejauh ini di Jember belum ada pasien positif corona, namun berbagai langkah dan upaya dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan, agar kita semua tetap aman," katanya.

Faida mengimbau masyarakat tidak perlu resah dan tidak perlu belanja banyak dengan menimbunnya di rumah, serta tidak perlu juga memborong masker di sejumlah apotek.

"Masker hanya untuk yang sakit, seperti batuk dan pilek. Bagi yang sehat tidak perlu menggunakan masker," ucap bupati perempuan pertama di Jember yang juga seorang dokter itu.

Ia menjelaskan orang tua siswa juga tidak perlu terlalu panik dan diimbau tidak mengajak anak-anak rekreasi ke mall atau tempat ramai lainnya karena orang tua harus memastikan anak tetap mengerjakan tugas dari guru sekolah

"Dalam dua pekan ini, pemerintah berusaha menurunkan penularan virus corona di seluruh Indonesia dan selama 14 hari merupakan masa proses inkubasi COVID-19," katanya.

Demi faktor keamanan, lanjut dia, para siswa belajar di rumah selama dua pekan, sedangkan para guru tetap masuk untuk melakukan pembersihan dan penambahan sarana sanitasi, agar anak-anak ketika masuk dapat melakukan cuci tangan dengan air mengalir, sabun, dan antiseptik.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020