Banjir bandang yang kembali menerjang sebanyak 316 rumah warga di dua desa Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (14/3/), juga merusak sejumlah fasilitas umum lainnya, dan bahkan pagar dan dinding ruang kelas salah satu sekolah jebol.

"Banjir bandang yang terjadi kali ini berbeda dengan sebelumnya, banjir bandang membawa material berat seperti pasir bercampur lumpur dan batu serta kayu-kayu berukuran besar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Kukuh Triyatmoko di Bondowoso, Minggu.

Baca juga: Banjir bandang kembali menerjang ratusan rumah di Bondowoso

Banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Desa Sempol dan Kalisat itu, lanjut dia, merusak salah satu mushala di Desa Sempol dan sejumlah MCK serta fasilitas umum lainnya.

Sedangkan untuk ketinggian pasir bercampur lumpur yang merendam rumah warga, terkonsentrasi di Desa Sempol dan ketinggian lebih dari satu meter.

"Alhamdulillah korban tidak ada, catatan kami ada 316 rumah terdampak banjir bandang dan sejumlah fasilitas umum lainnya," ujar Kukuh.

Baca juga: BPBD Bondowoso: banjir bandang kali ini lebih besar

Ia mengatakan, rakitan kawat beronjong yang dipasang untuk mencegah terjadinya erosi di sepanjang aliran sungai di wilayah terdampak banjir itu, sebagian hilang terbawa banjir bandang.

"Bronjong yang kami kerjakan baru terpasang 70 persen dan ada yang belum selesai, sehingga sebagian bronjong terbawa banjir bandang," ucapnya.

Kukuh menambahkan, ratusan jiwa terdampak banjir bandang di dua desa di kawasan lereng Gunung Ijen itu, saat ini telah mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga yang aman dari banjir bandang.

"Warga lebih memilih mengungsi ke rumah saudara dan tetangga mereka, meskipun kami telah mendirikan tenda pengungsian," tuturnya.

Sejak Minggu (15/3) pagi, petugas gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, TNI/Polri dan sukarelawan mulai membantu warga membersihkan pasir bercampur lumpur di rumah-rumah warga serta fasilitas umum.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020