Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Kukuh Triyatmoko mengatakan bahwa banjir bandang yang kembali menerjang ratusan rumah warga di dua desa Kecamatan Ijen, pada Sabtu (14/3) kemarin, lebih besar dibanding banjir pada 29 Januari lalu.

"Banjir bandang kali ini lebih besar dibanding banjir bandang yang juga membawa material lumpur sebelumnya, airnya lebih besar, namun material lumpur lebih sedikit," kata Kukuh, saat dihubungi di Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu.

Padahal, lanjut dia, rakitan kawat beronjong yang dipasang untuk mencegah terjadinya erosi di sepanjang aliran sungai di wilayah terdampak banjir itu, pengerjaannya sejak terjadi banjir bandang pada akhir Januari lalu baru 70 persen

"Kalau bronjong yang dipasang itu, baru 70 persen dikerjakan.," kata Kukuh Triyatmoko.

Ia menambahkan, banjir bandang yang kembali menerjang ratusan rumah warga di Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen tersebut, arus aliran sungai sama seperti banjir bandang sebelumnya.

Pascabanjir bandang yang melanda dua desa di kawasan lereng Gunung Ijen tersebut, sejak Sabtu (14/3) malam, warga terdampak bencana banjir lumpur mula membersihkan material lumpur maupun material kayu yang terbawa banjir.

Saat ini, petugas BPBD Bondowoso dan relawan serta TNI/Polri membantu membersihkan lumpur yang merendam rumah warga maupun fasilitas umum si dua desa itu.

Informasi yang dihimpun di lapangan, sebelum terjadi banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Desa Sempol dan Desa Kalisat itu, terjadi hujan deras di hulu Gunung Suket. Dan tiba-tiba air bercampur lumpur menerjang permukiman warga. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020