Kementerian Kesehatan memberikan kartu kuning kepada 68 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang telah dinyatakan sehat atau negatif dari COVID-19 usai mereka menjalani observasi selama 14 hari di Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.
Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Budi Sylvana menjelaskan 68 ABK yang dipulangkan pada Minggu (15/3) ini, mendapatkan kartu kuning yang digunakan jika mereka mengalami gangguan kesehatan, baik dalam perjalanan maupun saat berada di daerah asalnya masing-masing.
"Mereka mendapatkan kartu kuning. Kartu kuning itu nanti ketika di daerah masing-masing, jika dalam perjalanan mengalami gangguan kesehatan, mereka diminta untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Budi pada konferensi pers di Pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu.
Budi menjelaskan kartu kuning ini akan memudahkan pemerintah dalam pelacakan atau "tracing" jika sewaktu-waktu ada ABK yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada gejala COVID-19.
Namun demikian, ia memastikan bahwa 68 ABK Diamond Princess, serta 10 orang dari tim pendamping dalam kondisi sehat atau negatif dari COVID-19, dan aman untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.
Sebanyak 68 ABK Diamond Princess ini sebelumnya telah melakukan tes swab baik di Yokohama, Jepang dan di Indonesia. Kedua tes tersebut menunjukkan negatif COVID-19.
Kemudian, mereka juga telah menjalani observasi selama 14 hari di Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, dan tidak menunjukkan gejala apa pun yang mengarah pada COVID-19.
"Selama dua minggu dilakukan lagi pemeriksaan, dan tidak ada satu pun yang menunjukkan gejala COVID-19, sehingga mereka kita pulangkan. Kita berikan sertifikat yang menyatakan mereka tidak menjurus ke arah COVID-19, kemudian kita kasih kartu kuning," kata Budi.
Ada pun pemberian sertifikat dari Kementerian Kesehatan ini dilakukan di atas KRI Semarang-594 dalam perjalanan menuju Pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu siang ini.
Prosesi penyerahan ABK dari TNI kepada Kemenko PMK, serta penyerahan sertifikat dari Kementerian Kesehatan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, yakni Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Budi Sivana dan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah. Para pejabat menggunakan helikopter menuju KRI Semarang-594 pada Minggu pagi tadi.
Para ABK yang terdiri dari 66 pria dan dua wanita selanjutnya diterima oleh perwakilan Pemerintah Kota/Daerah untuk kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Pemerintah pun telah menyediakan dua bus untuk mengantar para ABK. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Budi Sylvana menjelaskan 68 ABK yang dipulangkan pada Minggu (15/3) ini, mendapatkan kartu kuning yang digunakan jika mereka mengalami gangguan kesehatan, baik dalam perjalanan maupun saat berada di daerah asalnya masing-masing.
"Mereka mendapatkan kartu kuning. Kartu kuning itu nanti ketika di daerah masing-masing, jika dalam perjalanan mengalami gangguan kesehatan, mereka diminta untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Budi pada konferensi pers di Pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu.
Budi menjelaskan kartu kuning ini akan memudahkan pemerintah dalam pelacakan atau "tracing" jika sewaktu-waktu ada ABK yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada gejala COVID-19.
Namun demikian, ia memastikan bahwa 68 ABK Diamond Princess, serta 10 orang dari tim pendamping dalam kondisi sehat atau negatif dari COVID-19, dan aman untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.
Sebanyak 68 ABK Diamond Princess ini sebelumnya telah melakukan tes swab baik di Yokohama, Jepang dan di Indonesia. Kedua tes tersebut menunjukkan negatif COVID-19.
Kemudian, mereka juga telah menjalani observasi selama 14 hari di Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, dan tidak menunjukkan gejala apa pun yang mengarah pada COVID-19.
"Selama dua minggu dilakukan lagi pemeriksaan, dan tidak ada satu pun yang menunjukkan gejala COVID-19, sehingga mereka kita pulangkan. Kita berikan sertifikat yang menyatakan mereka tidak menjurus ke arah COVID-19, kemudian kita kasih kartu kuning," kata Budi.
Ada pun pemberian sertifikat dari Kementerian Kesehatan ini dilakukan di atas KRI Semarang-594 dalam perjalanan menuju Pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu siang ini.
Prosesi penyerahan ABK dari TNI kepada Kemenko PMK, serta penyerahan sertifikat dari Kementerian Kesehatan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, yakni Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Budi Sivana dan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah. Para pejabat menggunakan helikopter menuju KRI Semarang-594 pada Minggu pagi tadi.
Para ABK yang terdiri dari 66 pria dan dua wanita selanjutnya diterima oleh perwakilan Pemerintah Kota/Daerah untuk kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Pemerintah pun telah menyediakan dua bus untuk mengantar para ABK. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020