Perwujudan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE di Kabupaten Gresik, Jawa Timur akan mendorong investor masuk ke wilayah setempat, kata pejabat terkait.
"Kita punya bonus demografi. Kita juga punya konsumen yang luar biasa beragam. Jika KEK Teknologi di JIIPE terwujud, saya yakin banyak investor yang datang dan menanamkan modal mereka di sini. Ini menjadi peluang kita bersama," kata Direktur Utama Pelindo III Doso Agung di Gresik, Sabtu.
Doso berharap, dengan adanya rapat koordinasi antara JIIPE, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan pemerintah daerah terhadap rencana JIIPE menjadi KEK Teknologi dan Manufaktur bisa segera terwujud, sehingga mempermudah pengembangan JIIPE ke depannya.
"Kami selaku salah satu pemegang saham JIIPE juga telah mengajukan permohonan JIIPE menjadi KEK untuk Teknologi dan Manufaktur sejak setahun lalu," kata Doso, dalam keterangan persnya.
Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan jajaran Forkompimda mendatangi JIIPE melakukan rapat koordinasasi percepatan pembentukan JIIPE sebagai KEK Teknologi dan Manufaktur.
Tak hanya melakukan rapat koordinasi, mereka juga melakukan kunjungan lapangan di kawasan industri JIIPE. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah calon lokasi Smelter milik PT Freeport Indonesia seluas 100 hektare di dalam kawasan JIIPE.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke kawasan pelabuhan JIIPE yang dioperasikan oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan JIIPE adalah salah satu kawasan unggulan yang bisa ditawarkan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Keunggulan JIIPE adalah terintegrasi antara kawasan industri dan pelabuhan. Terlebih apabila KEK Teknologi dan Manufaktur bisa segera ditetapkan. Hal tersebut akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor.
"Prinsipnya kami dari BKPM selalu support dengan segala sesuatu yang bertujuan mendatangkan investasi, asal semua itu sesuai aturan seperti perizinan dan sebagainya yang paling penting harus memiliki dampak kepada negara dan masyarakat secara berkesinambungan," katanya.
Dampak itu di antaranya seperti membuka peluang lapangan pekerjaan baru, pendapatan negara dan pendapatan daerah "Apalagi kalau kita lihat JIIPE memiliki konsep yang bagus yaitu kawasan indurstri yang langsung terhubung dengan pelabuhan ini adalah potensi buat kita semua," kata Bahlil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kita punya bonus demografi. Kita juga punya konsumen yang luar biasa beragam. Jika KEK Teknologi di JIIPE terwujud, saya yakin banyak investor yang datang dan menanamkan modal mereka di sini. Ini menjadi peluang kita bersama," kata Direktur Utama Pelindo III Doso Agung di Gresik, Sabtu.
Doso berharap, dengan adanya rapat koordinasi antara JIIPE, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan pemerintah daerah terhadap rencana JIIPE menjadi KEK Teknologi dan Manufaktur bisa segera terwujud, sehingga mempermudah pengembangan JIIPE ke depannya.
"Kami selaku salah satu pemegang saham JIIPE juga telah mengajukan permohonan JIIPE menjadi KEK untuk Teknologi dan Manufaktur sejak setahun lalu," kata Doso, dalam keterangan persnya.
Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan jajaran Forkompimda mendatangi JIIPE melakukan rapat koordinasasi percepatan pembentukan JIIPE sebagai KEK Teknologi dan Manufaktur.
Tak hanya melakukan rapat koordinasi, mereka juga melakukan kunjungan lapangan di kawasan industri JIIPE. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah calon lokasi Smelter milik PT Freeport Indonesia seluas 100 hektare di dalam kawasan JIIPE.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke kawasan pelabuhan JIIPE yang dioperasikan oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan JIIPE adalah salah satu kawasan unggulan yang bisa ditawarkan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Keunggulan JIIPE adalah terintegrasi antara kawasan industri dan pelabuhan. Terlebih apabila KEK Teknologi dan Manufaktur bisa segera ditetapkan. Hal tersebut akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor.
"Prinsipnya kami dari BKPM selalu support dengan segala sesuatu yang bertujuan mendatangkan investasi, asal semua itu sesuai aturan seperti perizinan dan sebagainya yang paling penting harus memiliki dampak kepada negara dan masyarakat secara berkesinambungan," katanya.
Dampak itu di antaranya seperti membuka peluang lapangan pekerjaan baru, pendapatan negara dan pendapatan daerah "Apalagi kalau kita lihat JIIPE memiliki konsep yang bagus yaitu kawasan indurstri yang langsung terhubung dengan pelabuhan ini adalah potensi buat kita semua," kata Bahlil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020