Serangan udara Amerika Serikat menghantam sebuah bandara sipil Irak yang sedang dibangun di kota suci Muslim Syiah, Kerbala, dan menewaskan satu pekerja, kata otoritas keagamaan Irak, Jumat.

Amerika Serikat sebelumnya mengatakan bahwa pasukannya telah meningkatkan serangan udara dengan ketepatan tinggi pada Kamis (12/3).

Serangan itu menargetkan kelompok milisi dukungan Iran di Irak, yang dituding sebagai pelaku sebuah serangan roket ke pangkalan militer pada Rabu (11/3) hingga menewaskan satu tentara Inggris dan satu tentara Amerika.

Pentagon mengatakan serangan itu menargetkan lima gudang senjata yang digunakan oleh kelompok milisi Kataib Hezbollah, termasuk fasilitas penyimpanan senjata yang digunakan dalam serangan-serangan sebelumnya terhadap pasukan koalisi yang dipimpin AS.

Situs konstruksi bandara internasional Kerbala dihantam serangan udara, kata manajemen masjid dan makam Imam Hussein dalam sebuah pernyataan. Seorang warga sipil pekerja konstruksi terbunuh dalam serangan itu.

Pembangunan bandara didanai oleh manajemen masjid.

"Bandara ini sepenuhnya adalah situs sipil dan pembangunannya diawasi oleh Situs Suci Imam Hussein di bawah perjanjian dengan beberapa perusahaan Irak dan para pekerja sipil Irak," kata manajemen.

"Situs Suci Imam Hussein mengutuk serangan yang tidak adil ini dan dilakukan secara terang-terangan."

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020