Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta aparatur sipil negara (ASN) di Kota Kediri, Jawa Timur, selalu mau berinovasi, memiliki kompetensi serta mampu menjadi teamwork yang baik, sehingga pelayanan pada masyarakat menjadi jauh lebih baik lagi.

"Saya mengajak untuk membuat sistem yang baik di Kota Kediri. Jadi kota ini bisa mandiri dan arahnya lebih jelas lagi. Walaupun saat ini kita berada di era disruption tapi paling tidak kita sudah arahkan kota ini," katanya dalam acara pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) di Kediri, Selasa.

Wali Kota juga menyampaikan para peserta PKA harus memahami tentang ilmu manajemen. Dimana dalam memanajemen juga dibutuhkan kompetensi. Sebagai seorang pemimpin harus bisa menjadi fasilitator, problem solver dan motivator yang baik.

Terlebih lagi ke depan, ASN juga dihadapkan pada tantangan yang besar, sehingga seorang ASN juga harus memiliki nasionalisme, kompetensi, dan mampu menjadi teamwork yang baik.

"Kami harus kerja secara hati-hati dan smart. Bekerja juga harus menggunakan data. Jadi kami biasakan untuk membaca data," ujar dia.

Mas Abu, sapaan akrabnya juga menekankan agar para ASN di Kota Kediri selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. ASN juga harus memberikan respon positif terhadap permasalahan-permasalan yang terjadi di masyarakat.

Wali Kota Kediri juga memberikan pesan agar ASN dalam bekerja harus memenuhi indikator-indikator yang sudah dibuat dalam RPJM. Jadi semua akan lebih terarah. Apalagi Kota Kediri sudah di-repositioning menjadi kota pendidikan, perdagangan, dan jasa.

"Indikatornya pelayanan, kecepatan dan ketetapan. Kalau ada aduan masyarakat harus segera direspon. Pasti nanti masyarakat akan senang," kata dia.

Kegiatan PKA tersebut diselenggarakan guna membentuk sosok pejabat administrator ideal yang memiliki kompetensi kepemimpinan dan manajemen kinerja yang baik. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Kediri mengadakan kegiatan tersebut.

Dalam pelatihan tersebut dilaksanakan dengan pola kemitraan antara BKPPD Kota Kediri dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur.

Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur Aris Agung Paewai mengatakan selain melayani masyarakat dan melakukan kegiatan pemerintahan penting bagi seorang ASN untuk mengulas kembali tentang dirinya, yakni dengan melakukan pendidikan dan pelatihan.

"Hilangkan hal formal yang merupakan prasyarat mengikuti PKA. Ambil hikmahnya yakni para ASN akan dicetak untuk menjadi kader-kader yang disipakan untuk menggantikan pimpinan dimasa yang akan datang. Bahwa inovasi, kerjasama, kompetensi, integritas menjadi syarat utama menjadi seorang pemimpin. Kalau bisa melakukan perubahan di OPD-nya serta dapat melayani masyarakat. Maka keberhasilan di pendidikan ini akan jadi syarat utama," tutur dia.

Aris Agung juga menambahkan saat ini semua sedang mengalami dampak ekonomi yang menurun karena isu virus corona.

"Tapi kita tidak boleh jatuh. Masyarakat tidak boleh terpuruk. Pemprov dan pemkot harus bahu-membahu agar masyarakat tidak merasa dirugikan," ucanya.

PKA tersebut diikuti oleh 30 ASN, terdiri dari dua orang kepala bagian di sekretariat daerah, dua orang kepala bagian di sekretariat DPRD, satu orang inspektur pembantu pada inspektorat, dan 25 orang kepala bidang di OPD. Para ASN ini akan menjalani pelatihan mulai tanggal 10 Maret sampai 18 Juni bertempat di Kantor BKPPD Kota Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020