Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, berpendapat, tidak menjadi masalah seandainya pelaksanaan ibadah haji tahun ini disetop karena wabah virus corona (Covid-19).

"Itu namanya ada uzur syar'i. (Adanya corona) Itu kehendak Allah, bukan kita. Tidak apa-apa (tahun ini jika tidak ada pelaksanaan haji karena corona). Sudah ada niat baik, itu sudah dapat pahala," kata Said Aqil usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Mapolda Jatim di Surabaya, Jumat.

Said Aqil mengatakan, penyetopan sementara kedatangan jemaah umrah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, adalah upaya pemerintah Arab Saudi menyelamatkan umat dari virus corona. 

"Pemerintah Arab Saudi ingin menyelamatkan umat Islam yang akan pergi ke sana, karena di sana belum betul-betul steril dari corona," ujarnya. 

Dalam sejarah Islam, Said mengungkapkan pernah terjadi peristiwa serupa yang mengganggu pelaksanaan ibadah umrah. 

"Zaman Sayyidina Umar pernah ada (wabah) seperti ini, korbannya sahabat besar, Amir Ubaid bin Jarrah (Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al-Jarrah), bukan (mengganggu haji), tapi umrah," ujarnya.

Said berharap situasi dunia yang terguncang karena corona segera pulih dalam kondisi normal. Ia juga berharap corona tidak sampai mengganggu pelaksanaan ibadah haji tahun ini. 

"Mudah-mudahan cepat selesai, steril (Arab Saudi), dan dibuka lagi umrah," katanya. (*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020