Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri serta Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan stok bahan pokok di pasar tradisional di kota itu, masih aman dan tidak ada pembelian yang melebihi kewajaran.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan, pemerintah selalu melakukan evaluasi terhadap bahan pokok baik harga dan stoknya.
"Melalui skema TPID terus berjalan untuk evaluasi dan antisipasi kemungkinan itu (penimbunan). Dan, alhamdulillah dari hasil pengecekan semua dalam kondisi aman, stok dan distribusi aman. Penjualan tidak terjadi lonjakan," kata Nur di Kediri, Selasa.
Ia juga bersyukur harga bahan pokok masih relatif terjangkau. Ia mengakui ada kenaikan harga gula pasir, namun harganya masih relatif terjangkau oleh konsumen.
Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana mengatakan stok bahan pokok di Kota Kediri memang masih mencukupi. Pihaknya sengaja turun ke lapangan guna memastikan langsung apakah ada bahan pokok yang harganya naik drastis.
"Dari Pemkot Kediri, Polresta Kediri sidak ke beberapa pasar di Kediri terkait pengecekan stok bahan pokok di Kediri. Kami antisipasi seandainya ada penimbunan barang baik oleh perorangan maupun kelompok," kata Kapolresta Kediri.
Ia mengatakan, dari beberapa informasi di media sosial, diketahui terjadi masif ajakan untuk penimbunan bahan pokok maupun untuk pembelian masker. Namun dari hasil pemantauan ternyata stok masih relatif aman.
"Kami sampaikan hasil pengecekan untuk bahan pokok secara umum masih relatif aman. Gula pasir, beras, minyak goreng dan barang lainnya masih kategori aman," kata dia.
Di pasar, memang terjadi kenaikan harga untuk komoditas gula pasir. Saat ini, harga gula pasir di tingkat konsumen mencapai Rp15 ribu per kilogram, padahal akhir Februari 2020 harganya masih Rp13.500 per kilogram.
Kendati ada kenaikan, secara stok masih mencukupi. Informasi dari Bulog Subdivre Kediri, stok gula pasir di gudang Bulog saat ini masih 1.100 ton.
Pihaknya juga sudah meminta kepada pedagang untuk melapor jika ada pembelian di luar batas kewajaran. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya penimbunan bahan pokok.
Selain memantau harga bahan pokok di pasar, tim juga melakukan pemantauan stok obat dan masker di apotek wilayah Kota Kediri. Hasilnya memang terdapat kekosongan stok masker di sejumlah apotek, namun hal itu terjadi sebelum ada pengumuman virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Pemerintah Kota Kediri juga menegaskan, untuk prosedur tetap penanganan kasus di rumah sakit umum daerah juga sudah siap mengantisipasi jika ada permintaan obat dan masker.
Pemerintah juga meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan cadangan masker karena masih cukup. Pemerintah juga meminta masyarakat tidak panik dengan melakukan pembelian masker maupun bahan pokok secara berlebihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan, pemerintah selalu melakukan evaluasi terhadap bahan pokok baik harga dan stoknya.
"Melalui skema TPID terus berjalan untuk evaluasi dan antisipasi kemungkinan itu (penimbunan). Dan, alhamdulillah dari hasil pengecekan semua dalam kondisi aman, stok dan distribusi aman. Penjualan tidak terjadi lonjakan," kata Nur di Kediri, Selasa.
Ia juga bersyukur harga bahan pokok masih relatif terjangkau. Ia mengakui ada kenaikan harga gula pasir, namun harganya masih relatif terjangkau oleh konsumen.
Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana mengatakan stok bahan pokok di Kota Kediri memang masih mencukupi. Pihaknya sengaja turun ke lapangan guna memastikan langsung apakah ada bahan pokok yang harganya naik drastis.
"Dari Pemkot Kediri, Polresta Kediri sidak ke beberapa pasar di Kediri terkait pengecekan stok bahan pokok di Kediri. Kami antisipasi seandainya ada penimbunan barang baik oleh perorangan maupun kelompok," kata Kapolresta Kediri.
Ia mengatakan, dari beberapa informasi di media sosial, diketahui terjadi masif ajakan untuk penimbunan bahan pokok maupun untuk pembelian masker. Namun dari hasil pemantauan ternyata stok masih relatif aman.
"Kami sampaikan hasil pengecekan untuk bahan pokok secara umum masih relatif aman. Gula pasir, beras, minyak goreng dan barang lainnya masih kategori aman," kata dia.
Di pasar, memang terjadi kenaikan harga untuk komoditas gula pasir. Saat ini, harga gula pasir di tingkat konsumen mencapai Rp15 ribu per kilogram, padahal akhir Februari 2020 harganya masih Rp13.500 per kilogram.
Kendati ada kenaikan, secara stok masih mencukupi. Informasi dari Bulog Subdivre Kediri, stok gula pasir di gudang Bulog saat ini masih 1.100 ton.
Pihaknya juga sudah meminta kepada pedagang untuk melapor jika ada pembelian di luar batas kewajaran. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya penimbunan bahan pokok.
Selain memantau harga bahan pokok di pasar, tim juga melakukan pemantauan stok obat dan masker di apotek wilayah Kota Kediri. Hasilnya memang terdapat kekosongan stok masker di sejumlah apotek, namun hal itu terjadi sebelum ada pengumuman virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Pemerintah Kota Kediri juga menegaskan, untuk prosedur tetap penanganan kasus di rumah sakit umum daerah juga sudah siap mengantisipasi jika ada permintaan obat dan masker.
Pemerintah juga meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan cadangan masker karena masih cukup. Pemerintah juga meminta masyarakat tidak panik dengan melakukan pembelian masker maupun bahan pokok secara berlebihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020