Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendukung penuh pembangunan masjid di area Pengadilan Negeri Kelas 1B Kediri, Jawa Timur, guna menunjang pelayanan dalam hal beribadah untuk umat Muslim. 

"Hari ini hari Senin, hari dimana Nabi Muhammad dilahirkan dan wafat serta menerima wahyu. Jadi ini pas sekali peletakan batu pertama masjid cahaya keadilan (Nurul Adli)," kata Wali Kota Kediri saat peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut di Pengadilan Negeri Kelas 1B Kediri, Senin.

Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri mengaku senang dan berharap keberadaan masjid tersebut turut memberikan manfaat dan keberkahan untuk seluruh masyarakat. 

"Saya senang sekali disini ada masjid karena di sepanjang jalan ini ada masjid tapi di ujung sana agak jauh. Dari sini kira-kira sekitar 800 meter. Sehingga ini nanti coverage akan bagus karena daerah sini juga banyak perkantoran. Ini luar biasa sekali," kata dia. 

Dirinya juga memberikan apresiasi atas infak yang diberikan oleh berbagai pihak dalam pembangunan masjid tersebut. 

"Biasanya di Kota Kediri banyak hamba Allah yang mau menyumbang. Kalau masjid biasanya cepat sekali. Biasanya seperti itu. Saya doakan mudah-mudahan tidak ada kendala apapun dan mudah-mudahan masjid ini membawa berkah untk kita semua khususnya Pengadilan Negeri Kediri. InsyaAllah menjadi berkah untuk semuanya," kata Mas Abu.
 
Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya Herri Swantoro menambahkan pembangunan masjid tersebut salah satu bentuk toleransi beragama. Kepala Pengadilan Negeri Kediri merupakan seorang non-Muslim, namun ikut memprakarsai berdirinya masjid ini. 

"Alhamdulillah kita saksikan bersama bagaimana bentuk kebersamaan, serta bentuk toleransi yang tinggi disini," kata dia yang juga hadir dalam acara tersebut. 

Herri juga berkoordinasi dan mengajak para hakim pengadilan tinggi untuk berkontribusi guna kelancaran pembangunan masjid. 

"Saya juga berkoordinasi dengan teman-teman para hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Surabaya, saya sampaikan kita diberikan kesempatan menanamkan amal jariyah dan antusias sekali teman-teman di sana," katanya. 

Bahkan, lanjutnya,  hakim  tinggi yang Nasrani juga menyumbang. 

 Waktu itu, pengadilan ini hanya punya mushala yang kecil di bawah sel. Jadi kalau sujud lantainya di bawah sel.

"Saya sangat sedih melihat itu. Selain itu , di sini orang mau jumatan juga susah, jauh kemana-mana. Untuk itu,  saya kumpulkan teman-teman. Saya ajak bergerak untuk mendirikan masjid," kata dia. 
 
Masjid tersebut direncanakan selesai dibangun dalam kurun waktu tujuh bulan. Luas masjid tersebut 340 meter persegi dan terletak di area kompleks Pengadilan Negeri Kelas 1B Kediri yang bertempat di Jalan Suprapto Nomor 14 Kediri. (*) 
  

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020