Penyanyi Sabrang Mowo Damar Panuluh atau akrab disapa Noe Letto mengajak pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur untuk bersama-sama menyanyikan salah satu lagu hits-nya yang berjudul "Sebelum Cahaya".
"Saya mengajak teman-teman Ansor untuk 'bergotong royong' menyanyikan lagu Sebelum Cahaya di atas pagung. Ada yang mau kah? Kalau tidak mau juga gak apa," katanya, sembari berseloroh, saat menjadi bintang tamu di Pelantikan Pengurus DPW GP Ansor Jawa Timur periode 2019 - 2023 yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (1/3) malam.
Empat orang pengurus DPW GP Ansor Jawa Timur yang baru saja dilantik kemudian satu persatu naik ke atas panggung untuk menyambut tawaran Noe tersebut. Masing-masing adalah Sekretaris Dewan Penasihat DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, anggota Dewan Penasihat yang juga Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Wakil Ketua Bidang Kebanseran atau Kasatkorwil Banser DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, serta Wakil Ketua Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Bersama Noe Letto, keempat pengurus DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga menjabat kepala daerah di wilayah Jawa Timur tersebut kemudian menyenandungkan "Sebelum Cahaya".
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan tersebut meminta segenap anggota Ansor untuk ikut mengawal kebijakannya khususnya dalam memajukan desa-desa tertinggal.
"Sekarang ini tercatat ada 10 desa tertinggal di Jawa Timur. Saya harap anggota Ansor turut mengawal kebijakan-kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memajukan desa-desa tersebut," katanya.
Sementara Ketua DPW GP Ansor Jawa Timur Syafiq Sauqi kepada wartawan usai pelantikan mengatakan hal pertama yang akan dilakukannya adalah menertibkan administrasi internal menjadi digital platform.
"Kita harus mengikuti perkembangan zaman yang kini serba digitalisasi. Pembenahan administrasi ini untuk mempermudah percepatan dan pemerataan anggota Ansor di desa-desa dan kecamatan. Sebab sudah banyak pejabat di kabupaten hingga tingkat kepala desa yang telah merasakan peran dan kehadiran anggota Ansor di wilayahnya masing-masing," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Saya mengajak teman-teman Ansor untuk 'bergotong royong' menyanyikan lagu Sebelum Cahaya di atas pagung. Ada yang mau kah? Kalau tidak mau juga gak apa," katanya, sembari berseloroh, saat menjadi bintang tamu di Pelantikan Pengurus DPW GP Ansor Jawa Timur periode 2019 - 2023 yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (1/3) malam.
Empat orang pengurus DPW GP Ansor Jawa Timur yang baru saja dilantik kemudian satu persatu naik ke atas panggung untuk menyambut tawaran Noe tersebut. Masing-masing adalah Sekretaris Dewan Penasihat DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, anggota Dewan Penasihat yang juga Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Wakil Ketua Bidang Kebanseran atau Kasatkorwil Banser DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, serta Wakil Ketua Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Bersama Noe Letto, keempat pengurus DPW GP Ansor Jawa Timur yang juga menjabat kepala daerah di wilayah Jawa Timur tersebut kemudian menyenandungkan "Sebelum Cahaya".
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan tersebut meminta segenap anggota Ansor untuk ikut mengawal kebijakannya khususnya dalam memajukan desa-desa tertinggal.
"Sekarang ini tercatat ada 10 desa tertinggal di Jawa Timur. Saya harap anggota Ansor turut mengawal kebijakan-kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memajukan desa-desa tersebut," katanya.
Sementara Ketua DPW GP Ansor Jawa Timur Syafiq Sauqi kepada wartawan usai pelantikan mengatakan hal pertama yang akan dilakukannya adalah menertibkan administrasi internal menjadi digital platform.
"Kita harus mengikuti perkembangan zaman yang kini serba digitalisasi. Pembenahan administrasi ini untuk mempermudah percepatan dan pemerataan anggota Ansor di desa-desa dan kecamatan. Sebab sudah banyak pejabat di kabupaten hingga tingkat kepala desa yang telah merasakan peran dan kehadiran anggota Ansor di wilayahnya masing-masing," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020