Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto (24), anggota organik Batalyon A Resimen III Korbrimob Polri yang gugur dalam baku-tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata  pada Jumat (28/2) di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua makamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Trenggalek, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu.

Prosesi pemakaman itu dilakukan secara kemiliteran. 

Tembakan salvo mengiringi prosesi pemakaman prajurit muda yang tiga tahun bergabung di Polri dan menjadi anggota Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat tersebut. 

Baik saat peti jenazah yang dipanggul enam prajurit Brimob mulai memasuki pintu gerbang TMP, maupun saat tubuh kaku Doni Priyanto dalam peti mati itu mulai turunkan ke liang lahat.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan yang memimpin langsung prosesi pemakaman, menyampaikan penghormatan tertinggi Polri atas jasa kepahlawanan yang telah dilakukan Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto.

"Almarhum merupakan putra terbaik Polri yang gugur dalam tugas negara di Papua Barat," kata Kapolda Irjen Pol Luki Hermawan.

Rasa duka seluruh keluarga besar Polri, dan ucapan belasungkawa diucapkan Irjen Pol Luki yang ditujukan kepada keluarga almarhum.

Ia berharap seluruh masyarakat Indonesia turut mendoakan arwah almarhum Doni diterima di sisi-Nya.

Sebagai prajurit muda, lanjut Kapolda, Doni dikenal rekan-rekannya sebagai pribadi yang memiliki perilaku dan budi pekerti yang baik.

Almarhum Doni bahkan dikenal mudah akrab dengan anak-anak Papua selama penugasan di sana.

"Saya juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang pada hari ini telah memberikan bantuan baik moril maupun material sampai dengan selesai nya pelaksanaan upacara pemakaman ini dengan lancar dan tanpa hambatan mudah-mudahan amal baik saudara-saudara sekalian mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa," kata Kapolda Luki.

Doni Priyanto merupakan sulung dari dua bersaudara. Lahir pada 11 November 1996, mengenyam pendidikan formal dari SD, SMP hingga SMA selama 12 tahun.

Pada 2015 ia lulus SMA, dan baru pada 2016 putra pertama dari pasangan Marno dan Mariyatun asal Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek ini mengeyam pendidikan umum Tamtama, Brimob.

Bertugas di Batalyon A Resimen III Korbrimob Polri di Kelapa Dua, Depok, Bharada Doni Prayitno kemudian dipilih bergabung dalam Satgas Belukar Nemangkawi di Papua Barat.

Bharada Doni tertembak saat regu tugasnya terlibat kontak senjata dan baku-tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada Jumat (28/2).

Sempat dievakuasi untuk mendapat pertolongan, Bharada Doni Priyanto yang banyak kehilangan darah akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (29/2) dini hari sekitar pukul 03.40 WIT.

Kedatangan jenazah Doni Prayitno di rumah duka di RT 007, RW 003, Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur itu disambut penuh duka cita keluarganya.

Ibu dan ayah Doni terlihat tak kuasa menaham tangis saat jasad putra kebanggaan mereka terbujur kaku di dalam peti jenazah.

Almarhum Doni diberi gelar anumerta dan mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat, dari Bharada menjadi Bharatu sebagai bentuk penghormatan negara atas jasa prajurit mudanya tersebut.

Untuk mengenang jasa kepahlawanannya, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang turut memberikan penghormatan terakhir bersama jajaran petinggi Polri termasuk Danpas Pelopor Korps Brimob Brigjen Pol Verdianti Iskandar Biticaca berjanji akan mengabadikan nama Doni Priyanto sebagai nama jalan daerah. (*)
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020