Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pendidikan modern agar lebih dikembangkan, karena  diyakini dapat semakin mempererat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti telah  
dilakukan Dr KH Asep Saifuddin Chalim M Ag yang pada hari ini dikukuhkan sebagai guru besar profesor bidang sosiologi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

"Kebetulan saya mengikuti kiprahnya. Beliau mengembangkan pendidikan modern di Pesantren Ammanatul Ummah yang didirikannya di Surabaya dan Mojokerto. Saya juga sudah pernah ke sana," ujarnya saat menghadiri pengukuhan KH Asep Saifuddin Chalim sebagai guru besar profesor bidan sosiologi di UINSA Surabaya, Sabtu.

Jokowi menunjuk pada perkembangan dunia saat ini, yang menurutnya sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam tatanan kehidupan.

"Sekarang ini kita dengan mudah melihat tumbuhnya gerakan radikalisme yang memicu peperangan dan konflik di beberapa negara," katanya.

Untuk itulah Jokowi menekankan agar pendidikan modern perlu dikembangkan di Indoensia untuk mencegah tumbuhnya gerakan radikalisme yang selama ini kerap memicu terjadinya konflik di Tanah Air. 

"Pendidikan modern yang telah diterapkan KH Asep di Pondok Pesantren Ammanatul Ummah sangat relevan untuk kita aplikasikan, yaitu pengembangan pendidikan yang mengusung nilai-nilai dan karakter bangsa," tuturnya.

Jokowi menyebut nilai-nilai dan karakter bangsa yang dikembangkan melalui pendidikan modern dapat menjadi kekuatan dalam menjaga dasar negara Pancasila, serta memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020