Anggota Komisi VIII DPR-RI Achmad Fadhil Muzakky Syah meminta supaya kasus jamaah umrah yang gagal berangkat ke Tanah Suci tidak berlarut-larut dan segera dicarikan solusi untuk mengatasinya.
"Saya sepakat, tetapi jangan terlalu lama mencari formula untuk mengatasi ketakutan terkait dengan virus corona ini, karena akan berdampak pada seluruh jamaah umrah di seluruh dunia untuk mencegah pelebaran virus ini kemana-mana," katanya saat dikonfirmasi Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya menyesalkan terhadap pemerintah Arab Saudi karena mengeluarkan kebijakan mendadak sekali.
"Ada yang hari ini jadwal berangkat tetapi tidak berangkat. Ada kawan kawan di komisi delapan yang hari ini seharusnya berangkat tetapi tidak berangkat karena terlalu mendadak," ujarnya.
Tetapi dibalik itu semua, kata dia, pihaknya mendukung itu semua karena negara yang mayoritas Muslim mau umrah tidak terkena virus corona.
"Dan tadi kami konfirmasi ke Dubes Saudi ini sifatnya hanya sementara dan kami minta segera diatasi dan difokuskan untuk negara negara yang terkena virus corona. Sedangkan Indonesia kan masih belum. Kami meminta supaya melakukan lobi-lobi supaya jamaah umrah ini bisa segera berangkat," ujarnya.
Terlebih lagi, dia mengatakan, sebentar lagi musim haji sehingga harus ditemukan formula-formula untuk mengatasi permasalahan ini.
"Usulan kepada pemerintah supaya memberikan antibiotik dan cek kesehatan kepada jamaah karena dengan stamina prima tidak semudah itu bisa tertular," katanya.
Di sisi lain, Legal and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo mengatakan pada hari ini telah diberangkatkan jamaah umrah dari Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Jeddah dengan nomor penerbangan SV 3591.
"Dengan membawa sebanyak 438 jamaah dan pada pukul 11.50 WIB. Kemudian, untuk penerbangan kedua SV3813 dijadwalkan Pukul 16:15 WIB tetapi statusnya dibatalkan," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Saya sepakat, tetapi jangan terlalu lama mencari formula untuk mengatasi ketakutan terkait dengan virus corona ini, karena akan berdampak pada seluruh jamaah umrah di seluruh dunia untuk mencegah pelebaran virus ini kemana-mana," katanya saat dikonfirmasi Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya menyesalkan terhadap pemerintah Arab Saudi karena mengeluarkan kebijakan mendadak sekali.
"Ada yang hari ini jadwal berangkat tetapi tidak berangkat. Ada kawan kawan di komisi delapan yang hari ini seharusnya berangkat tetapi tidak berangkat karena terlalu mendadak," ujarnya.
Tetapi dibalik itu semua, kata dia, pihaknya mendukung itu semua karena negara yang mayoritas Muslim mau umrah tidak terkena virus corona.
"Dan tadi kami konfirmasi ke Dubes Saudi ini sifatnya hanya sementara dan kami minta segera diatasi dan difokuskan untuk negara negara yang terkena virus corona. Sedangkan Indonesia kan masih belum. Kami meminta supaya melakukan lobi-lobi supaya jamaah umrah ini bisa segera berangkat," ujarnya.
Terlebih lagi, dia mengatakan, sebentar lagi musim haji sehingga harus ditemukan formula-formula untuk mengatasi permasalahan ini.
"Usulan kepada pemerintah supaya memberikan antibiotik dan cek kesehatan kepada jamaah karena dengan stamina prima tidak semudah itu bisa tertular," katanya.
Di sisi lain, Legal and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo mengatakan pada hari ini telah diberangkatkan jamaah umrah dari Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Jeddah dengan nomor penerbangan SV 3591.
"Dengan membawa sebanyak 438 jamaah dan pada pukul 11.50 WIB. Kemudian, untuk penerbangan kedua SV3813 dijadwalkan Pukul 16:15 WIB tetapi statusnya dibatalkan," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020