Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, melatih ibu-ibu anggota PKK tentang tata cara pemadaman kebakaran skala ringan yang rawan terjadi di dapur guna menekan kasus kebakaran yang lebih besar di wilayah setempat.

"Banyak kejadian kebakaran di rumah tangga yang melibatkan kalangan ibu-ibu. Karena itu, ibu-ibu dari anggota PKK inilah yang mendapat pelatihan tentang penanganan yang benar jika terjadi kebakaran di dapur yang disebabkan karena kebocoran gas dan kompor," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat membuka kegiatan sosialisasi pencegahan dan pelatihan kebakaran tahun 2020 di Gedung Diklat Kota Madiun, Kamis (27/2).

Menurut dia, dengan mendapatkan sosialisasi tentang pencegahan dan pelatihan kebakaran dari petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Madiun, para peserta ibu-ibu tersebut mendapatkan pengetahuan tentang tindakan pertama dan cara penanganan yang perlu dilakukan saat terjadi kebakaran terutama di dapur. 

"Harapannya, mereka dapat membagi ilmunya ke yang lain. Ini penting karena kejadian kebakaran lebih karena faktor manusia. Ibu-ibu PKK ini mempunyai peran penting di masyarakat," kata dia.

Sehingga jika terjadi kebakaran di dapur karena kompor gas, mereka bisa melakukan tindakan awal untuk mencegah kejadian kebakaran yang lebih besar sampai para petugas datang.

Data Satpol PP Kota Madiun mencatat kasus kebakaran, terutama rumah, di wilayah setempat tergolong banyak. Tercatat ada sebanyak 86 kejadian kebakaran sepanjang tahun 2018, dan sebanyak 22 kasus di antaranya merupakan kebakaran rumah tangga baik karena kebocoran selang kompor elpiji maupun korsleting listrik.

Sedangkan tahun 2019 tercatat ada sebanyak 79 kasus kebakaran dengan 24 kasus di antaranya merupakan kebakaran rumah tangga dan sisanya kebakaran lahan. Sementara, sejak Januari hingga pertengahan Februari 2020, tercatat ada 19 kejadian kebakaran rumah.

"Kebakaran biasanya meluas karena orang yang ada di lokasi tidak bisa memberikan penanganan awal dan harus menunggu yang lain. Kalau semakin banyak masyarakat yang bisa memberikan penanganan awal, kebakaran tidak akan meluas dan semakin bisa ditekan," kata Maidi. 

Kepala Satpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono menyebut kelalaian manusia mendominasi kasus kebakaran rumah yang terjadi di Kota Madiun. Bukan hanya karena alat dapur. Tapi juga kelalaian dalam pemasangan instalasi listrik. 

Salah satunya, menggunakan satu colokan terminal untuk banyak peralatan listrik sehingga kabel listrik tidak kuat menahan beban. 

"Ada juga yang menggunakan kabel tidak sesuai dengan kapasitas listrik yang digunakan. Ini juga berbahaya," kata Sunardi. 

Sementara, kegiatan pelatihan berlangsung seru karena tidak hanya materi, namun juga praktik langsung memadamkan api. Dalam pelatihan tersebut, peserta diminta berlatih menangani kejadian kebakaran. Mulai kebakaran dari kebocoran selang tabung elpiji hingga penanganan api yang sudah melebar di kompor dan perangkat masak. 

Peserta tampak antusias. Apalagi, terdapat hadiah menarik untuk peserta ibu-ibu yang berani praktik memadamkan api. Dengan kegiatan pelatihan tersebut diharapkan kasus kebakaran yang terjadi di Kota Madiun dapat ditekan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020