Pemkab Trenggalek, Jawa Timur, membentuk tim Computer Security Insident Respon Team (CSIRT) dengan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) demi memastikan seluruh kanal miliknya terjaga dari segala bentuk gangguan teknis maupun serangan peretas.

"Perlu keamanan siber yang memadai sehingga data daring kita dapat terlindungi dengan baik dan dapat dimanfaatkan sebagaimana semestinya," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.

Atas dasar pertimbangan itulah, lanjut Arifin, pemkab melalui Dinas Kominfo mencoba membentuk tim keamanan siber atau Computer Security Insident Respon Team (CSIRT). Penguatan kapasitas CSIRT ini diproyeksikan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Wacana penguatan tim siber ini bahkan telah disosialisasikan Bupat Arifin dalam sepekan terakhir.

"Karena pelayanan daring nanti interaksinya bukan hanya berjalan masalah data saja, namun juga ada database, kerahasiaan masyarakat, termasuk juga pembayaran yang dilakukan secara daring, maka perlu ada keamanan yang memadai," tuturnya.

Dengan dibentuknya CSIRT, Arifin berharap dapat mendukung implementasi Smart Regency di Kabupaten Trenggalek.

Dengan begitu, pihaknya dapat menghindarkan dan meminimalisir risiko jika terjadi suatu insiden maupun serangan siber yang dapat mengganggu layanan administrasi pemerintahan dan layanan publik berbasis elektronik yang diselenggarakan oleh Pemkab Trenggalek.

"Fungsinya adalah memproteksi sebisa mungkin untuk kita tidak sampai kebobolan atau diretas atau dikendalikan oleh orang lain. Dengan begitu pelayanan semakin maksimal sehingga bila kita mengembangkan aplikasi atau jaringan, backbone (jaringan utama) keamanannya sudah ada," ujarnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020