Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur mendorong peningkatan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kepada pekerja di wilayah setempat karena bisa mempengaruhi tingkat produktivitas.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo di Surabaya, Selasa mengatakan pelaksanaan budaya K3 terbukti mampu mempengaruhi tingkat produktivitas kerja.

"Jadi K3 itu jangan diartikan keselamatan pada diri pekerja saja, tetapi juga ada protection, yaitu produktivitas kerja," katanya di sela kegiatan Seminar K3 dengan tema "Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi Informasi" yang diselenggarakan BPJamsostek Perak, Surabaya.

Ia mengatakan, saat ini K3 sudah menjadi prinsip universal kegiatan seseorang dalam bekerja.

"Jadi dengan K3 maka pekerjaan seseorang menjadi maksimal. Selain itu, dengan didukung oleh keberadaan BPJamsostek maka pekerja dalam melaksanakan pekerjaan mereka bisa menjadi lebih tenang," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Direktur Wilayah BPJamsostek Jawa Timur Dodo Suharto mengaku ada tren peningkatan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.

"Namun kami tidak berbangga hati. Kalau bisa jumlahnya menurun, dan manfaatnya bisa digunakan untuk kesejahteraan pekerja," katanya.

Sementara Erna Wurjanti, salah satu pemateri dalam kegiatan itu, menegaskan perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi yang terkait dengan penerapan K3.

"Penerapannya diharapkan bisa berjalan secara efektif, maka perusahaan harus mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung untuk mencapai kebijakan, tujuan, dan sasaran K3," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020