Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menggelar latihan tanggap bencana untuk civitas akademika di kampus setempat, Kamis.

"Latihan tanggap bencana dilakukan karena menurut penilitian ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), kampus ini berada di patahan sesar kendeng," kata Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Ubhara M Fadeli.

Menurut Fadeli, latihan tanggap bencana dilakukan karena banyaknya bencana yang terjadi, mulai dari banjir, longsor hingga gunung meletus.

"Mahasiswa kami latih untuk peduli lingkungan, sehingga jika ada musibah, seperti kebakaran, minimal mahasiswa bisa mengatasinya," ujarnya.

Apalagi, kata dia, dengan lokasi kampus yang rentan terjadi gempa, maka pihak kampus berupaya mengenalkan evakuasi dari lantai tiga kampus.

"Ke depan kami bekerja sama dengan BPBD untuk KKN (kuliah kerja nyata) di desa tangguh bencana, termasuk di Pacet, Mojokerto, yang rawan longsor, apalagi Ubhara juga punya desa binaan di sana," katanya.

Sementara itu staf Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Iryan Setyanudin mengatakan dengan pelatihan ini maka terbentuk tim evakuasi yang terdiri dari mhasiswa, dosen dan keamanan. Mereka nantinya juga akan mempelajari SOP penanganan jika ada bencana.

"Ke depan akan kami teruskan dengan MoU, karena bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga akademisi," ucapnya.

Dengan KKN ini, pihaknya berharap, akan lebih mudah mengenalkan penanganan tanggap bencana pada masyarakat luas.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020