Pemerintah Kota Malang memberikan dukungan penuh pada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk segera mewujudkan program Sensus Penduduk (SP) 2020 secara online atau dalam jaringan (daring).

Untuk mewujudkan SP 2020 online tersebut, Pemerintah Kota Malang  bersama BPS Kota Malang menggelar Rapat Koordinasi Satu Data Kependudukan, Senin, yang dihadiri Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Wasto, Kepala BPS Kota Malang Sunaryo, Forkopimda dan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

Dalam rakor tersebut dibahas pelaksanaan SP 2020 akan digelar bersamaan dengan 54 negara lain secara serentak. Beberapa negara yang akan menggelar SP bersamaan dengan Indonesia adalah Amerika Serikat, China, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Sensus penduduk ini pertama kali digelar pada tahun 1961 dan pada 2020 merupakan sensus penduduk yang ketujuh kalinya.

Dalam sambutannya, Sutiaji menekankan kejujuran saat melakukan pengisian dalam SP 2020 ini. "Kejujuran informan penting, jangan sampai orang mengaku bahwa ini sensus dan menjadi tidak jujur. Karena database ini menjadi parameter yang sering saya sampaikan bahasa premis, minor dan mayor, ketika kita salah, tidak akurat, jangan harapkan kesimpulannya akan benar," ujar Sutiaji.

Karena jujur ketika online, lanjutnya, akan menekan pembiayaan dari BPS dan itu adalah uang rakyat. "Itu yang pertama. Yang kedua, kalau pakai online harapan kami akan lebih gampang, tidak harus bertemu antara petugas cacah dengan penduduk," ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Malang Sunaryo menyampaikan terima kasihnya atas dukungan dan komitmen Wali Kota Malang terhadap Sensus Penduduk 2020. "Ada dua tujuan utama sensus penduduk tahun 2020, yaitu menyediakan data, jumlah, komposisi, distribusi dan karakter menuju satu data kependudukan Indonesia," katanya.

Selain itu, kata Sunaryo, menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan indikator SDGs.

Data hasil sensus penduduk tahun 2020 ini tidak hanya bermanfaat sekarang, namun juga untuk mengantisipasi apa yang terjadi di Indonesia di masa yang akan datang. Inovasi dalam sensus penduduk 2020 ini akan menggunakan metode kombinasi dan Multimode Data Collection.

Sensus penduduk online di Kota Malang akan dilaksanakan pada 15 Februari-31 Maret 2020 dengan mengakses website sensus.bps.go.id, selanjutnya masyarakat yang belum mengikuti sensus penduduk online akan didatangi petugas sensus pada bulan Juli 2020.

"Dalam waktu dekat, awal pelaksanaan sensus penduduk online akan diselenggarakan rapat koordinasi di tingkat kecamatan dengan mengundang camat dan masyarakat yang memiliki peran dalam penggalian informasi, sebab untuk mencapai keberhasilan sensus penduduk online tentu harus memberikan data yang jujur dan benar, sehingga kita perlu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah," pungkas Sunaryo.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020