PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkuat bisnisnya di Jatim dengan menggelar program loyalitas berupa Gathering Imlek bersama 340 nasabah di wilayah setempat untuk memudahkan penyelesaian persoalan nasabah.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu, mengatakan Bank Mandiri tidak ingin memutus keakraban dengan nasabah sehingga apabila ada masalah, program loyalitas bisa mencarikan solusi.
Ia mengatakan, dengan keakraban tersebut Bank Mandiri mampu meraih peningkatan laba pada tahun 2019 menjadi Rp27,4 triliun dari tahun 2018 yang mencapai Rp25,01 triliun.
"Kenapa ini terjadi, karena Bank Mandiri mempunyai dua hal, yakni nasabah dan perbankan adalah partner dan tidak ingin cerai apabila ada masalah," katanya.
Dengan konsep partner itu, kata Sulaiman, Bank Mandiri juga mampu menjaga Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah dengan angka 2,35 persen, atau yang terendah di antara bank-bank yang ada.
Oleh karena itu, Sulaiman meminta apabila nasabah ada masalah bisa berkomunikasi langsung, agar keutuhan hubungan bisa terjaga antara nasabah dengan perbankan.
"NPL ini betul-betul prinsip, dan kami tidak ingin bercerai, tolong kasih tahu kami jika ada masalah, seperti akibat virus corona. Namun, kami tetap ingin agar tidak terjadi kredit bermasalah," katanya.
Ia berharap program loyalitas bisa mempererat keakraban serta meningkatkan jalinan kerja sama yang baik bersama Bank Mandiri selama ini.
Sementara itu, acara serupa juga dilaksanakan di dua kota lainnya di Indonesia yakni Jakarta dan Medan.
"Program ini juga sebagai bentuk penghargaan kami, karena telah menjadikan Bank Mandiri sebagai bank utama dalam membangun bisnis dan meningkatkan kemakmuran serta kejayaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu, mengatakan Bank Mandiri tidak ingin memutus keakraban dengan nasabah sehingga apabila ada masalah, program loyalitas bisa mencarikan solusi.
Ia mengatakan, dengan keakraban tersebut Bank Mandiri mampu meraih peningkatan laba pada tahun 2019 menjadi Rp27,4 triliun dari tahun 2018 yang mencapai Rp25,01 triliun.
"Kenapa ini terjadi, karena Bank Mandiri mempunyai dua hal, yakni nasabah dan perbankan adalah partner dan tidak ingin cerai apabila ada masalah," katanya.
Dengan konsep partner itu, kata Sulaiman, Bank Mandiri juga mampu menjaga Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah dengan angka 2,35 persen, atau yang terendah di antara bank-bank yang ada.
Oleh karena itu, Sulaiman meminta apabila nasabah ada masalah bisa berkomunikasi langsung, agar keutuhan hubungan bisa terjaga antara nasabah dengan perbankan.
"NPL ini betul-betul prinsip, dan kami tidak ingin bercerai, tolong kasih tahu kami jika ada masalah, seperti akibat virus corona. Namun, kami tetap ingin agar tidak terjadi kredit bermasalah," katanya.
Ia berharap program loyalitas bisa mempererat keakraban serta meningkatkan jalinan kerja sama yang baik bersama Bank Mandiri selama ini.
Sementara itu, acara serupa juga dilaksanakan di dua kota lainnya di Indonesia yakni Jakarta dan Medan.
"Program ini juga sebagai bentuk penghargaan kami, karena telah menjadikan Bank Mandiri sebagai bank utama dalam membangun bisnis dan meningkatkan kemakmuran serta kejayaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020