Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 16 Kota Malang, Jawa Timur, berinisial MS harus menjalani operasi amputasi jari tengah, akibat dugaan perundungan yang dilakukan oleh tujuh temannya.
Paman korban, Taufik, mengatakan bahwa keputusan untuk mengamputasi jari tengah tangan kanan korban tersebut dilakukan setelah tim dokter melakukan observasi kondisi MS, yang menyebutkan bahwa ujung jari itu sudah tidak lagi berfungsi.
"Telah dilakukan observasi terhadap jari MS. Jarinya sudah tidak berfungsi ujungnya, akhirnya kami dikonfirmasi bahwa akan dilakukan amputasi," kata Taufik, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Baca juga: Polresta Malang periksa terduga pelaku kasus penganiayaan anak
Taufik mengatakan, operasi amputasi jari tengah MS tersebut dilakukan pada Selasa petang sekitar pukul 18.00 WIB. Pihak keluarga sangat menyayangkan kejadian yang menimpa MS dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menimpa anak-anak.
Taufik menjelaskan, MS yang berusia 13 tahun itu tidak bercerita tentang kekerasan yang dia alami. MS yang merupakan siswa kelas VII di SMP Negeri 16 Kota Malang tersebut, dikenal sebagai sosok yang pendiam.
"Keponakan saya itu anak yang pendiam, tidak suka mengadu," ujar Taufik.
Sementara itu, Perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Malang Peduli Pendidikan Sri Wahyuningsih menyatakan, dirinya mewakili masyarakat Kota Malang merasa prihatin atas kejadian yang menimpa MS, terlebih pada saat berada di lingkungan sekolah.
"Kami sangat prihatin atas keadaan adik MS. Kami mengharap kejadian ini tidak terjadi lagi dan anak-anak terjamin keamanan dan kenyamanannya ketika berada di sekolah," ujar Wahyuningsih.
Terkait kasus tersebut, pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dan tujuh murid terduga pelaku kekerasan terhadap MS, yang juga merupakan pelajar di SMPN 16 Kota Malang.
Pihak Polresta Malang Kota menyatakan menjamin keselamatan dan memberikan perlindungan kepada korban secara penuh, dan mengharapkan korban yang merupakan siswa SMPN 16 Kota Malang kelas VII tersebut bisa segera pulih.
Kasus tersebut mencuat akibat beredarnya sebuah video yang merekam kondisi MS dengan penuh luka memar pada saat berada di rumah sakit. Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Malang menyatakan bahwa luka-luka yang diderita korban bukan akibat kekerasan.
Namun, informasi yang viral dan beredar di masyarakat, MS merupakan korban perundungan dari kakak tingkat di SMPN 16 Kota Malang. Ditengarai ada tujuh orang anak yang diduga melakukan perundungan terhadap MS dan menyebabkan luka memar di tubuh MS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020