Dua perempuan tewas dan satu anak balita terluka pada Senin (3/2) dalam penembakan di sebuah gedung asrama di kampus Texas A&M University–Commerce, di Texas, Amerika Serikat.
Bocah laki-laki berusia sekitar dua tahun yang cedera itu berada dalam kondisi stabil di sebuah rumah sakit, kata Kepala Kepolisian Texas A&M-Commerce Bryan Vaughn dalam konferensi pers.
Ia tidak memberikan keterangan lebih rinci soal dua perempuan dan balita yang menjadi korban.
Ketiga korban ditemukan oleh para petugas, yang menanggapi panggilan telepon dari seorang mahasiswa pada pukul 10.17 waktu setempat, katanya.
Pihak universitas mengatakan dalam pernyataan bahwa polisi sedang melakukan penyelidikan pada ketiga korban penembakan di gedung itu.
Penembakan tersebut merupakan kasus baru gelombang kekerasan senjata api di kampus-kampus universitas dan sekolah Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pertumpahan darah karena senjata api itu telah mengobarkan perdebatan soal larangan memiliki senjata api di Amerika Serikat. Di negara itu, Amandemen Kedua undang-undang dasar memberikan jaminan hak untuk memiliki senjata.
Pada Oktober, dua orang tewas dan belasan lainnya terluka saat pesta Halloween di dekat kampus, yang merupakan bagian dari Texas A&M University. Banyak di antara 750 orang yang mengikuti pesta itu adalah mahasiswa, kata pihak berwenang pada saat itu.
Para mahasiswa dan staf universitas sebelumnya diminta untuk berlindung, namun polisi kampus kemudian mencabut permintaan tersebut.
Kelas-kelas di universitas itu dibatalkan sepanjang Senin.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bocah laki-laki berusia sekitar dua tahun yang cedera itu berada dalam kondisi stabil di sebuah rumah sakit, kata Kepala Kepolisian Texas A&M-Commerce Bryan Vaughn dalam konferensi pers.
Ia tidak memberikan keterangan lebih rinci soal dua perempuan dan balita yang menjadi korban.
Ketiga korban ditemukan oleh para petugas, yang menanggapi panggilan telepon dari seorang mahasiswa pada pukul 10.17 waktu setempat, katanya.
Pihak universitas mengatakan dalam pernyataan bahwa polisi sedang melakukan penyelidikan pada ketiga korban penembakan di gedung itu.
Penembakan tersebut merupakan kasus baru gelombang kekerasan senjata api di kampus-kampus universitas dan sekolah Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pertumpahan darah karena senjata api itu telah mengobarkan perdebatan soal larangan memiliki senjata api di Amerika Serikat. Di negara itu, Amandemen Kedua undang-undang dasar memberikan jaminan hak untuk memiliki senjata.
Pada Oktober, dua orang tewas dan belasan lainnya terluka saat pesta Halloween di dekat kampus, yang merupakan bagian dari Texas A&M University. Banyak di antara 750 orang yang mengikuti pesta itu adalah mahasiswa, kata pihak berwenang pada saat itu.
Para mahasiswa dan staf universitas sebelumnya diminta untuk berlindung, namun polisi kampus kemudian mencabut permintaan tersebut.
Kelas-kelas di universitas itu dibatalkan sepanjang Senin.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020