Klinik Mata Utama (KMU) mengedukasi sebanyak 36 dokter mata yang berasal dari seluruh Indonesia tentang teknik operasi katarak modern phacoemulsification di Surabaya, Minggu.
Direktur Utama KMU, dr Uyik Unari, SpM(K) dalam "Basic Phacoemulsification Workshop (BPW) Batch" mengatakan, operasi dengan teknik phaco ini memiliki proses yang lebih cepat, baik tindakan dan pemulihan pasien.
Operasi katarak tersebut dilakukan kurang lebih 15 menit tanpa dijahit, dan sayatan pun lebih kecil.
"Banyak dokter mata rela antre untuk mendapatkan fasilitas edukasi operasi katarak modern phacoemeulsificatian ini. Dikarenakan minimnya pelatihan dan praktik selama studi," ujarnya.
Uyik mengatakan antrean dokter mata untuk mengikuti workshop terus meningkat hingga 50 persen. Bahkan daftar tunggunya hingga 2030.
"Karena semakin meningkatnya kebutuhan, maka dokter spesialis mata berbondong-bondong mengikuti pelatihan atau workshop terkait phacoemulsification. Tak hanya di luar negeri dan workshop dari berbagai lembaga di Indonesia, bahkan di salah satu universitas, teknik ini kini menjadi sebuah kurikulum," tuturnya.
Menurutnya 36 dokter mata dari berbagai kota di Indonesia yang mengikuti pelatihan operasi katarak modern ini terbilang beruntung.
"Dokter mata yang menjadi peserta memiliki usia beragam, dari usia 30 tahun hingga 60 tahun. Karena itu, metode pelatihannya dibuat satu persatu, yakni satu peserta satu tutor agar mudah dimengerti dan dipandu hingga bisa," katanya.
Salah satu peserta workshop, dr Nyoman Indra Bayu SpM menjelaskan operasi katarak modern phacoemulsification merupakan ilmu terbaru di bidangnya.
"Phaco ini ilmu terbaru untuk katarak jadi harus bisa, sewaktu kuliah ada praktik juga sudah sempat mencoba alatnya. Tapi tetap harus mencoba lagi, biar lebih terbiasa tangannya," ujar alumnus FK Universitas Brawijaya ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur Utama KMU, dr Uyik Unari, SpM(K) dalam "Basic Phacoemulsification Workshop (BPW) Batch" mengatakan, operasi dengan teknik phaco ini memiliki proses yang lebih cepat, baik tindakan dan pemulihan pasien.
Operasi katarak tersebut dilakukan kurang lebih 15 menit tanpa dijahit, dan sayatan pun lebih kecil.
"Banyak dokter mata rela antre untuk mendapatkan fasilitas edukasi operasi katarak modern phacoemeulsificatian ini. Dikarenakan minimnya pelatihan dan praktik selama studi," ujarnya.
Uyik mengatakan antrean dokter mata untuk mengikuti workshop terus meningkat hingga 50 persen. Bahkan daftar tunggunya hingga 2030.
"Karena semakin meningkatnya kebutuhan, maka dokter spesialis mata berbondong-bondong mengikuti pelatihan atau workshop terkait phacoemulsification. Tak hanya di luar negeri dan workshop dari berbagai lembaga di Indonesia, bahkan di salah satu universitas, teknik ini kini menjadi sebuah kurikulum," tuturnya.
Menurutnya 36 dokter mata dari berbagai kota di Indonesia yang mengikuti pelatihan operasi katarak modern ini terbilang beruntung.
"Dokter mata yang menjadi peserta memiliki usia beragam, dari usia 30 tahun hingga 60 tahun. Karena itu, metode pelatihannya dibuat satu persatu, yakni satu peserta satu tutor agar mudah dimengerti dan dipandu hingga bisa," katanya.
Salah satu peserta workshop, dr Nyoman Indra Bayu SpM menjelaskan operasi katarak modern phacoemulsification merupakan ilmu terbaru di bidangnya.
"Phaco ini ilmu terbaru untuk katarak jadi harus bisa, sewaktu kuliah ada praktik juga sudah sempat mencoba alatnya. Tapi tetap harus mencoba lagi, biar lebih terbiasa tangannya," ujar alumnus FK Universitas Brawijaya ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020