Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jember bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) membuka posko untuk penanganan akibat banjir bandang di Desa Sempol dan Kalisat, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Bondowoso untuk membuka posko banjir bandang di Desa Sempol, Kecamatan Ijen," kata Program Aksi Cepat Tanggap sekaligus koordinator relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Dani Ardisa Almizar dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Kamis.
Menurutnya hampir semua tim relawan telah berada di lokasi sejak Rabu (29/1) malam, namun proses evakuasi dan juga proses pembersihan sisa banjir bandang dilakukan mulai Kamis pagi.
"Tim relawan sudah berada di lokasi banjir bandang di Desa Sempol sejak Rabu (29/1) malam pukul 21.30 WIB untuk melakukan persiapan evakuasi, dan mulai pagi ini seluruh tim relawan sudah melakukan aksi bersih-bersih bersama seluruh jajaran pemerintah dan warga sekitar," tuturnya.
Ia menjelaskan ACT dan MRI menurunkan belasan relawan, baik dari Bondowoso maupun kabupaten sekitarnya, seperti relawan Kabupaten Jember, untuk membantu proses evakuasi material banjir bandang yang menerjang rumah warga.
"Relawan dari berbagai elemen, TNI, Polri dan masyarakat saling bahu membahu membersihkan sisa banjir di rumah-rumah warga karena banyak material dari hutan, seperti kayu dan ranting yang terseret arus banjir bandang pada Rabu (29/1)," katanya.
Pantauan di lapangan, banjir bercampur lumpur yang melanda Kawasan Kecamatan Ijen mulai surut pada Kamis, namun peristiwa itu meninggalkan banyak sisa material lumpur serta kayu yang merusak sebagain besar rumah warga di wilayah setempat.
Sementara Camat Ijen Ifan Arifandi mengatakan banjir bandang terjadi pada Rabu (29/1) yang berlangsung pada pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB membawa material lumpur dan kayu, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam tersebut.
"Banjir bandang di Desa Sempol, Kecamatan Ijen menyebabkan empat orang terluka dan ratusan rumah terdampak. Tiga korban sudah diperbolehkan pulang dan satu korban luka masih mendapat perawatan di Puskesmas Ijen," tuturnya.
Ia menjelaskan pihak muspika bersama jajaran pemerintah, warga dan relawan fokus untuk membersihkan material pascabanjir bandang yang menerjang sekitar 200 lebih rumah warga.
"Saat ini warga Kecamatan Ijen membutuhkan bantuan selimut, kasur, makanan siap saji, pakaian dan bahan material bangunan untuk memperbaiki beberapa rumah warga yang rusak sedang dan berat," katanya.
Banjir bandang yang menerjang Desa Sempol dan Kalisat di Kecamatan Ijen pada Rabu (29/1) siang menerjang ratusan rumah warga dan SDN 1 Sempol, sehingga proses belajar mengajar diliburkan pada Kamis karena sekolah terendam lumpur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Bondowoso untuk membuka posko banjir bandang di Desa Sempol, Kecamatan Ijen," kata Program Aksi Cepat Tanggap sekaligus koordinator relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Dani Ardisa Almizar dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Kamis.
Menurutnya hampir semua tim relawan telah berada di lokasi sejak Rabu (29/1) malam, namun proses evakuasi dan juga proses pembersihan sisa banjir bandang dilakukan mulai Kamis pagi.
"Tim relawan sudah berada di lokasi banjir bandang di Desa Sempol sejak Rabu (29/1) malam pukul 21.30 WIB untuk melakukan persiapan evakuasi, dan mulai pagi ini seluruh tim relawan sudah melakukan aksi bersih-bersih bersama seluruh jajaran pemerintah dan warga sekitar," tuturnya.
Ia menjelaskan ACT dan MRI menurunkan belasan relawan, baik dari Bondowoso maupun kabupaten sekitarnya, seperti relawan Kabupaten Jember, untuk membantu proses evakuasi material banjir bandang yang menerjang rumah warga.
"Relawan dari berbagai elemen, TNI, Polri dan masyarakat saling bahu membahu membersihkan sisa banjir di rumah-rumah warga karena banyak material dari hutan, seperti kayu dan ranting yang terseret arus banjir bandang pada Rabu (29/1)," katanya.
Pantauan di lapangan, banjir bercampur lumpur yang melanda Kawasan Kecamatan Ijen mulai surut pada Kamis, namun peristiwa itu meninggalkan banyak sisa material lumpur serta kayu yang merusak sebagain besar rumah warga di wilayah setempat.
Sementara Camat Ijen Ifan Arifandi mengatakan banjir bandang terjadi pada Rabu (29/1) yang berlangsung pada pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB membawa material lumpur dan kayu, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam tersebut.
"Banjir bandang di Desa Sempol, Kecamatan Ijen menyebabkan empat orang terluka dan ratusan rumah terdampak. Tiga korban sudah diperbolehkan pulang dan satu korban luka masih mendapat perawatan di Puskesmas Ijen," tuturnya.
Ia menjelaskan pihak muspika bersama jajaran pemerintah, warga dan relawan fokus untuk membersihkan material pascabanjir bandang yang menerjang sekitar 200 lebih rumah warga.
"Saat ini warga Kecamatan Ijen membutuhkan bantuan selimut, kasur, makanan siap saji, pakaian dan bahan material bangunan untuk memperbaiki beberapa rumah warga yang rusak sedang dan berat," katanya.
Banjir bandang yang menerjang Desa Sempol dan Kalisat di Kecamatan Ijen pada Rabu (29/1) siang menerjang ratusan rumah warga dan SDN 1 Sempol, sehingga proses belajar mengajar diliburkan pada Kamis karena sekolah terendam lumpur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020