Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat terdapat 12 kasus penderita demam berdarah dengue (DBD) di awal tahun 2020 hingga pertengahan bulan Januari.

"Dari jumlah 12 kasus demam berdarah tersebut, satu orang di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Madiun Amam Santosa di Madiun, Senin.

Menurut dia, jumlah kasus demam berdarah tersebut dimungkinkan masih akan terus bertambah, terlebih saat musim hujan seperti sekarang ini.

"Genangan air yang ada di sekitar permukiman bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti sebagai vektor virus demam berdarah," kata dia.

Untuk itu, pihaknya terus menggalakan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada warga Kabupaten Madiun. Sebab, PSN merupakan upaya yang paling efektif untuk mencegah DBD. Sebab, PSN dapat memutus mata rantai perkembanganbiakan nyamuk di kawasan permukiman.

Pemberantasan sarang nyamuk, katanya, dapat dilakukan dengan membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.

Contohnya, seperti tidak membuang sampah sembarangan, rajin menguras dan menggosok dinding bak mandi, menutup tempat-tempat air, serta mengubur dan mendaur ulang barang bekas agar tidak terdapat genangan air hujan yang bisa menjadi media perkembangbiakan nyamuk.

Selain peningkatkan kebersihan lingkungan, kata dia, kesehatan warga juga perlu menjadi perhatian. Upaya ini untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang virus DB. Cara yang dapat dilakukan dengan makan makanan bergizi seimbang dan istirahat yang cukup.

"Kalau untuk fogging (pengasapan) hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak memberantas sarangnya. Makanya warga lebih diimbau untuk rajin melakukan PSN," kata dia.

Data Dinkes Kabupaten Madiun mencatat jumlah kasus DBD selama tahun 2019 mencapai sebanyak 305 penderita, dengan empat penderita di antaranya meninggal dunia.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020