Siapa yang tak kenal dengan Merapi. Gunung api yang terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah tersebut merupakan gunung yang paling terkenal di Indonesia.

Pascaerupsi besar tahun 2010 hingga meninggalnya Sang Juru Kunci, Mbah Maridjan, kawasan Gunung Merapi sisi selatan rata diterjang lahar dan menyisakan lautan pasir yang luas. 

Tak ingin terlalu lama larut dalam kesedihan, warga Kaliurang bekerja sama dengan pihak investor mengubah sisa bencana alam tersebut menjadi berkah dengan cara menawarkan paket wisata bertajuk "Lava Tour Merapi". Yakni, wisata petualangan menyusuri lautan pasir dan bebatuan sisa erupsi dengan kendaraan jip terbuka.

Dikembangkan sekitar tahun 2014 hingga 2015, wisata petualangan Lava Tour Merapi semakin diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta setiap harinya. 

Hingga kini telah lebih dari 750 unit jip yang disediakan oleh beberapa pihak penyewa dan dimungkinkan bertambah seiring tingginya minat wisatawan melakukan wisata petualangan Lava Tour Merapi.



Terdapat dua paket Lava Tour Merapi. Pertama di Terminal Tlogo Putri, Kaliurang dan yang kedua di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo. 

Lokasi tersebut, dari Yogyakarta bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi selama 30–45 menit menyusuri Jalan Kaliurang ke arah utara. Jika ingin naik angkutan umum pengunjung bisa memulai dari Terminal Condongcatur, lalu naik angkutan umum jurusan Yogyakarta–Kaliurang dan turun di Terminal Tlogo Putri.

Dalam wisata Lava Tour Merapi, wisatawan akan diajak menyusuri kaki Gunung Merapi menggunakan jip terbuka. Satu kendaraan jip bisa untuk empat orang wisatawan dan seorang "driver". 

Menyusuri lautan pasir sisa erupsi Merapi menggunakan jip bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan ketrampilan driver yang mumpuni. 

Medan Lava Tour Merapi yang sulit dan rute yang terjal memaksa para wisatawan yang naik jip harus terus berpegangan supaya tidak terjatuh saat driver menginjak rem atau menancap gas secara mendadak. Bagi wisatawan yang suka naik motor tril, juga disediakan oleh pihak penyewa.

"Seruu banget. Wisata ini keren, cocok untuk yang suka memacu adrenalin," ujar seorang wisatawan asal Madiun, Yusuf.

Terdapat tiga rute yang ditawarkan wisatawan dalam Lava Tour Merapi via Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo. Yakni rute pendek durasi sekitar 1 hingga 1,5 jam dengan tarif kisaran Rp350-Rp400.000 per jip.

Rute pendek mengambil start di "Base Camp" Kaliurang, Kali Opak, Kampung Petung, Museum Sisa Hartaku, Batu Alien, dan Bunker Kaliadem.

Kemudian, rute medium durasi sekitar 2 jam dengan tarif Rp450.000 per jip. Rute medium mengambil start di "Base Camp" Kaliurang, Kali Opak, Kampung Petung, Museum Sisa Hartaku, Kampung Kaliadem, Bunker Kaliadem, Desa Jambu, Batu Alien, Petilasan Mbah Maridjan atau "Offroad" Kali Kuning

Rute ketiga adalah rute panjang durasi sekitar 2 jam dengan tarif antara Rp500.000 hingga Rp600.000 per jip. Rute panjang mengambil start di "Base Camp" Kaliurang, Kali Opak, Kampung Petung, Museum Sisa Hartaku, Kampung Kaliadem, Bunker Kaliadem, Desa Jambu, Batu Alien, Petilasan Mbah Maridjan, dan "Offroad" Kali Kuning.

Biasanya, masing-masing persewaan jip memiliki urutan rute yang kadang berbeda. Namun, secara garis besar, rute yang dilewati adalah tempat-tempat tersebut. Tarif tersebut sudah termasuk asuransi jasa raharja untuk empat orang penumpang.

Di sepanjang rute perjalanan yang dipilih, wisatawan bisa menyaksikan beragam pemandangan. Seperti perkampungan yang sudah rata dengan tanah, lautan pasir, dan megahnya Gunung Merapi.

Terdapat pula pemandangan yang menyentuh hati saat singgah di Museum Sisa Hartaku. Di tempat tersebut wisatawan akan melihat saksi bisu letusan Merapi. Seperti, botol kaca yang meleleh, kerangka sepeda motor, peralatan dapur, televisi, mesin jahit, dan perabot lainnya yang rusak, meleleh, dan diselimuti abu.

Pemandangan lainnya yang tak kalah membuat pilu adalah saat wisatawan diajak singgah di rumah Mbah Maridjan. Di temat tersebut juga terdapat petilasan Mbah Maridjan yang merupakan tempat Mbah Maridjan ditemukan meninggal dunia dalam keadaan bersujud saat erupsi Merapi tahun 2010. 

Petualangan kemudian dilanjutkan menyusuri hamparan pasir luas lengkap dengan batu-batu besar yang berserakan. Sebagai penutup perjalanan, wisatawan akan diajak melewati jalanan sempit dengan turunan curam dan berkelok. 

Namun, saat wisatawan akan menikmati wisata petualangan Lava Tour Merapi, hendaknya juga memperhatikan cuaca, menggunakan masker, dan helm pengaman.

Penasaran dengan petualangan di kaki Merapi yang satu ini. Pastikan mengunjunginya saat sedang berwisata di Kota Yogyakarta. Dijamin akan seru dan ketagihan. (*)

 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020