Stok elpiji tabung khususnya ukuran 3 kg di Jawa Timur berada dalam posisi aman, meski sebelumnya beredar isu terkait pencabutan subsidi yang membuat masyarakat resah.

"Stok elpiji berada di posisi aman, realisasi hariannya sekitar 4.100 metrik ton (MT)/hari," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji kepada media di Surabaya, Jumat.

Ia menjelaskan, konsumsi itu terdiri dari 3.900 MT/hari untuk elpiji 3 Kg dan 200 MT/hari untuk elpiji nonPSO. Sedangkan untuk wilayah Bali, konsumsinya mencapai 682 MT/hari untuk elpiji PSO, dan 56 MT/hari serta elpiji nonPSO.

"Kami akan berkoordinasi dengan pemda setempat memantau perkembangan harga jual elpiji 3 kg sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Pertamina juga akan memastikan harga di tingkat agen dan pangkalan sesuai dengan HET, serta menindak tegas agen atau pangkalan yang melakukan pelanggaran dan penyelewengan," katanya.

Untuk menjelang Imlek, kata dia, Pertamina MOR V memprediksi kenaikan konsumsi elpiji sebesar 5 persen di wilayah Jawa Timur dan Bali.

Pertamina, kata dia telah menyiapkan langkah strategis untuk memastikan keamanan stok kepada masyarakat, hal ini mengantisipasi peningkatan konsumsi jelang perayaan tahun baru Imlek, di antaranya memantau kebutuhan di setiap wilayah dan menyediakan pasokan sesuai dengan estimasi kebutuhan.

"Kami juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk terus mengawasi perkembangan di lapangan," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020