Divisi Mahasiswa Pecinta Alam (Dimpa) Universitas Muhammadiyah Malang secara intensif mengenalkan olahraga arus deras atau arung jeram, khususnya bagi anak-anak muda melalui kompetisi Boat Race Challenge 2020.
Ketua Pelaksana Boat Race Challenge UMM Yusril Khasib Anvasa di Malang, Kamis, mengemukakan olahraga petualangan dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, bahkan animo anak-anak muda sangat tinggi.
"Namun, sangat disayangkan karena olahraga ini hanya dikenal oleh segelintir orang. Harapan kami dengan adanya kompetisi ini dapat memperkenalkan olahraga arus deras ini lebih dikenal secara luas," kata Yusril.
Menurut Yusril, olahraga petualangan tersebut kian berkembang karena didasari oleh rasa kesadaran mengenal kekayaan wilayah perairan sungai yang beraneka dan menjaga lingkungan serta sebagai cara menguji ketangkasan dan adrenalin.
Bahkan, lanjutnya, dunia arung jeram di Indonesia sedang mengalami perkembangan. Dibuktikan dengan banyaknya komunitas arung jeram maupun divisi-divisi khusus arung jeram pada organisasi dan komunitas pecinta alam.
Selain itu, juga telah dibentuk Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) yang berpartisipasi membangun dunia arung jeram Indonesia.
Kompetisi arung jeram tingkat nasional yang bakal diselenggarakan di kawasan danau UMM kampus III itu khusus untuk siswa-siswi SMA sederajat. Untuk pendaftaran mulai 13 Januari hingga 13 Maret 2020.
Lomba dengan mengambil tema "Arungi Jiwa Mudamu" itu dibagi dalam tiga kategori, yakni kategori putra, putri dan campuran. Sedangkan pelaksanaan kompetisi pada 17-18 April 2020.
Yusril mengaku selain mengenalkan olahraga arus deras, kompetisi tersebut juga bertujuan ikut membangun tumbuhnya industri wisata arung jeram. Lewat kegiatan tersebut diharapkan memacu minat berbagai kelompok masyarakat untuk menikmati arung jeram.
Ia menerangkan, pada penyelenggaraan Boat Race ketiga 2018, Dimpa UMM hanya mengadakannya di tingkat Malang Raya. Ketika itu even diikuti 32 tim dari unsur Siswa Pecinta Alam (SISPALA), Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) dan Organisasi Pecinta Alam (OPA).
"Untuk tahun ini kami targetkan diikuti ratusan peserta (tim) dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, lingkup lomba kami perluas menjadi tingkat nasional," ucapnya.
Pada Oktober 2019, danau yang berada di depan gedng kuliah bersama (GKB) I itu juga digunakan untuk penyelenggaraan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN). UMM secara khusus diamanahi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai tuan rumah ajang bergengsi tingkat nasional ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ketua Pelaksana Boat Race Challenge UMM Yusril Khasib Anvasa di Malang, Kamis, mengemukakan olahraga petualangan dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, bahkan animo anak-anak muda sangat tinggi.
"Namun, sangat disayangkan karena olahraga ini hanya dikenal oleh segelintir orang. Harapan kami dengan adanya kompetisi ini dapat memperkenalkan olahraga arus deras ini lebih dikenal secara luas," kata Yusril.
Menurut Yusril, olahraga petualangan tersebut kian berkembang karena didasari oleh rasa kesadaran mengenal kekayaan wilayah perairan sungai yang beraneka dan menjaga lingkungan serta sebagai cara menguji ketangkasan dan adrenalin.
Bahkan, lanjutnya, dunia arung jeram di Indonesia sedang mengalami perkembangan. Dibuktikan dengan banyaknya komunitas arung jeram maupun divisi-divisi khusus arung jeram pada organisasi dan komunitas pecinta alam.
Selain itu, juga telah dibentuk Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) yang berpartisipasi membangun dunia arung jeram Indonesia.
Kompetisi arung jeram tingkat nasional yang bakal diselenggarakan di kawasan danau UMM kampus III itu khusus untuk siswa-siswi SMA sederajat. Untuk pendaftaran mulai 13 Januari hingga 13 Maret 2020.
Lomba dengan mengambil tema "Arungi Jiwa Mudamu" itu dibagi dalam tiga kategori, yakni kategori putra, putri dan campuran. Sedangkan pelaksanaan kompetisi pada 17-18 April 2020.
Yusril mengaku selain mengenalkan olahraga arus deras, kompetisi tersebut juga bertujuan ikut membangun tumbuhnya industri wisata arung jeram. Lewat kegiatan tersebut diharapkan memacu minat berbagai kelompok masyarakat untuk menikmati arung jeram.
Ia menerangkan, pada penyelenggaraan Boat Race ketiga 2018, Dimpa UMM hanya mengadakannya di tingkat Malang Raya. Ketika itu even diikuti 32 tim dari unsur Siswa Pecinta Alam (SISPALA), Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) dan Organisasi Pecinta Alam (OPA).
"Untuk tahun ini kami targetkan diikuti ratusan peserta (tim) dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, lingkup lomba kami perluas menjadi tingkat nasional," ucapnya.
Pada Oktober 2019, danau yang berada di depan gedng kuliah bersama (GKB) I itu juga digunakan untuk penyelenggaraan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN). UMM secara khusus diamanahi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai tuan rumah ajang bergengsi tingkat nasional ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020