Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej) Dr Iwan Taruna terpilih menjadi Rektor Unej periode 2020-2024 setelah anggota senat melakukan pemungutan suara dalam pemilihan rektor yang digelar secara tertutup di aula Rektorat kampus setempat, Rabu.
Ada tiga kandidat yang sudah terpilih setelah proses penjaringan dan penyaringan pemilihan rektor, yakni Prof Dafik (FKIP), Dr Iwan Taruna (FTP), dan Zulfikar PhD merupakan Wakil Rektor 1 Unej.
"Pak Iwan Taruna mendapatkan 75 suara, Pak Zulfikar mendapatkan 51 suara, dan Prof Dafik mendapat 11 suara dari total 137 suara," kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unej Moh Ali di Kampus Unej.
Sesuai dengan Peraturan Menristekdikti, lanjut dia, ada suara menteri sebanyak 35 persen dan suara senat setara dengan 65 persen dalam pemilihan rektor tersebut.
Ia mengatakan, pemilihan Rektor Unej dihadiri oleh Plt Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M Sofwan Effendi yang merupakan wakil dari Mendikbud Nadiem Makarim.
"Secara rinci setelah dihitung sesuai dengan ketentuan bahwa 35 persen suara menteri setara dengan 48 suara dan anggota senat yang hadir sebanyak 89 orang dari total anggota senat 92 orang," tuturnya.
Menurutnya, ada tiga anggota senat yang tidak hadir dalam pemilihan rektor Unej dengan alasan dua orang sedang menunaikan ibadah umrah dan satu orang berada di luar negeri menjalankan tugas kedinasan.
Ali menjelaskan, Rektor Unej terpilih periode 2020-2024 akan dilantik di Jakarta dan masa jabatan Rektor Unej Moh Hasan akan habis pada 27 Januari 2020, sehingga diharapkan segera ada pelantikan, agar tidak ada kevakuman atau kekosongan jabatan Rektor Unej.
Sementara Rektor Unej terpilih Iwan Taruna mengatakan pihaknya masih menunggu pelantikan dan belum tahu jadwalnya karena sepenuhnya kewenangan Kemendikbud.
"Sesuai dengan visi misi yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, kami ingin menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga lulusan Unej berkualitas dan tenaga dosen juga harus terus dikembangkan secara berkesinambungan," katanya saat dihubungi sejumlah wartawan di Unej.
Kedua, lanjut dia, produk-produk inovasi penelitian harus dikembangkan untuk menjadi nilai tambah bagi universitas, kemudian ketiga pihaknya perlu melakukan tata kelola yang baik untuk kemajuan Unej.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ada tiga kandidat yang sudah terpilih setelah proses penjaringan dan penyaringan pemilihan rektor, yakni Prof Dafik (FKIP), Dr Iwan Taruna (FTP), dan Zulfikar PhD merupakan Wakil Rektor 1 Unej.
"Pak Iwan Taruna mendapatkan 75 suara, Pak Zulfikar mendapatkan 51 suara, dan Prof Dafik mendapat 11 suara dari total 137 suara," kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unej Moh Ali di Kampus Unej.
Sesuai dengan Peraturan Menristekdikti, lanjut dia, ada suara menteri sebanyak 35 persen dan suara senat setara dengan 65 persen dalam pemilihan rektor tersebut.
Ia mengatakan, pemilihan Rektor Unej dihadiri oleh Plt Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M Sofwan Effendi yang merupakan wakil dari Mendikbud Nadiem Makarim.
"Secara rinci setelah dihitung sesuai dengan ketentuan bahwa 35 persen suara menteri setara dengan 48 suara dan anggota senat yang hadir sebanyak 89 orang dari total anggota senat 92 orang," tuturnya.
Menurutnya, ada tiga anggota senat yang tidak hadir dalam pemilihan rektor Unej dengan alasan dua orang sedang menunaikan ibadah umrah dan satu orang berada di luar negeri menjalankan tugas kedinasan.
Ali menjelaskan, Rektor Unej terpilih periode 2020-2024 akan dilantik di Jakarta dan masa jabatan Rektor Unej Moh Hasan akan habis pada 27 Januari 2020, sehingga diharapkan segera ada pelantikan, agar tidak ada kevakuman atau kekosongan jabatan Rektor Unej.
Sementara Rektor Unej terpilih Iwan Taruna mengatakan pihaknya masih menunggu pelantikan dan belum tahu jadwalnya karena sepenuhnya kewenangan Kemendikbud.
"Sesuai dengan visi misi yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, kami ingin menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga lulusan Unej berkualitas dan tenaga dosen juga harus terus dikembangkan secara berkesinambungan," katanya saat dihubungi sejumlah wartawan di Unej.
Kedua, lanjut dia, produk-produk inovasi penelitian harus dikembangkan untuk menjadi nilai tambah bagi universitas, kemudian ketiga pihaknya perlu melakukan tata kelola yang baik untuk kemajuan Unej.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020