Dinas Kesehatan Jawa Timur mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit leptospirosis atau penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus di daerah rawan banjir.

"Hujan dengan intensitas tinggi membuat banjir di beberapa wilayah. Banjir itu menjadikan korban terdampak rentan terserang penyakit salah satunya penyakit leptospirosis," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Menurutnya banjir menjadi salah satu ladang penularan penyakit leptospirosis. Sebab air genangan banjir bisa membawa kencing tikus dan menularkan leptospirosis.

"Ini akibat kuman yang dibawa tikus. Biasanya kalau sudah banjir, urine tikus dibawa air dan jika tidak mengantisipasi dengan memakai peralatan pelindung bisa masuk ke tubuh seseorang," katanya.

Guna mengantisipasi leptospirosis, saat ini Dinkes Jatim mengotimalkan layanan kesehatan di daerah rawan banjir. Selain itu Dinkes Kabupaten/Kota juga melatih petugas kesehatan agar paham dalam memberikan penanganan cepat terhadap korban terdampak banjir

"Ada dua kesiapan yang dilakukan di daerah bencana. Di masing-masing puskesmas, tenaga kesehatannya dilatih memberikan pelayanan efek akibat banjir, yang perlu mendapatkan perhatian memang penyakit leptospirosis," ujarnya.

Agar tak terserang leptospirosis, Herlin menekankan pentingnya menjaga kebersihan. Ada beberapa tips yang perlu menjadi perhatian bagi warga masyarakat terdampak banjir.

"Jangan lupa juga pentingnya peralatan yang melindungi badan, misal pakai sepatu boots untuk menjaga kebersihan. Kalau kena air hujan selesai itu langsung mandi dan membersihkan badan," tuturnya.

Selain leptospirosis, Herlin juga meminta masyarakat mewaspadai penyakit gatal-gatal, maupun diare. Sebab itu ia menekankan pentingnya edukasi termasuk promotif dan preventif. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020