Kepolisian Daerah Jawa Timur mendirikan sebanyak 16 posko siaga banjir yang ditempatkan di sejumlah titik di daerah rawan bencana sekaligus upaya mengantisipasinya.
"Untuk siaga bencana, masing-masing Polres sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah membangun posko, terutama daerah rawan banjir," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda di Surabaya, Jumat.
Kapolda mengatakan posko itu nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat yang berteduh saat hujan, terlebih adanya ancaman banjir.
Di dalam posko berbentuk tenda, kata dia, telah dilengkapi dapur umum beserta makanannya, layanan kesehatan dan peralatan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Sementara itu, jenderal polisi bintang dua itu juga menyebut terdapat beberapa daerah rawan banjir yang perlu diwaspadai, antara lain Bondowoso, Lamongan, Tuban, Ngawi dan lainnya.
"Juga ada daerah yang rawan longsor, seperti di kawasan 'mataraman', seperti Trenggalek, kemudian di Kabupaten Malang dan beberapa daerah lainnya," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan alat-alat berat yang telah ditempatkan di daerah-daerah rawan tanah longsor.
"Kami siapkan, termasuk alat-alat berat yang didekatkan ke daerah-daerah pegunungan. Apabila jalan sekitar gunung terjadi longsor maka alat berat itu bisa melakukan evakuasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Untuk siaga bencana, masing-masing Polres sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah membangun posko, terutama daerah rawan banjir," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda di Surabaya, Jumat.
Kapolda mengatakan posko itu nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat yang berteduh saat hujan, terlebih adanya ancaman banjir.
Di dalam posko berbentuk tenda, kata dia, telah dilengkapi dapur umum beserta makanannya, layanan kesehatan dan peralatan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Sementara itu, jenderal polisi bintang dua itu juga menyebut terdapat beberapa daerah rawan banjir yang perlu diwaspadai, antara lain Bondowoso, Lamongan, Tuban, Ngawi dan lainnya.
"Juga ada daerah yang rawan longsor, seperti di kawasan 'mataraman', seperti Trenggalek, kemudian di Kabupaten Malang dan beberapa daerah lainnya," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan alat-alat berat yang telah ditempatkan di daerah-daerah rawan tanah longsor.
"Kami siapkan, termasuk alat-alat berat yang didekatkan ke daerah-daerah pegunungan. Apabila jalan sekitar gunung terjadi longsor maka alat berat itu bisa melakukan evakuasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020