Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur mengantisipasi peredaran narkoba di wilayah itu saat malam pergantian Tahun Baru 2020.

"Untuk tahun baru, mau dia kejahatan jalanan, pasti kalau ada narkoba akan menjadi sasaran kami," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Senin.

Barung menjelaskan, pada tahun baru, polres-polres akan melaksanakan pengamanan yang berfokus pada antisipasi peredaran barang haram tersebut.

"Polisi akan fokus dengan peredaran narkoba ini. Karena ada yang menggunakan izin keramaian, tetapi menggunakan narkoba. Ini yang akan kita pantau," katanya.

Selain narkoba, jika ada pesta minuman keras, polisi tak akan segan melakukan penggerebekan dan penangkapan. 

Barung juga mengimbau kelompok tertentu tidak melakukan konvoi dengan menggunakan atribut tertentu. Dia menyebut biasanya kelompok-kelompok ini kerap mengonsumsi miras, dan jika bersinggungan dengan kelompok lain, dikhawatirkan terjadi bentrokan.

"Kemudian kita akan coba koordinasikan dengan unsur terkait, ke kelompok-kelompok tertentu kita harapkan tidak melakukan pawai yang sifatnya komunal, kemudian membawa bawa bendera atribut kelompok di jalan. Karena biasanya mereka mengkonsumsi miras. Kalau bersinggungan dengan kelompok lain, akibat yang terjadi memanasnya situasi bahkan bentrokan," ujar Barung. 

Polisi juga menyoroti penggunaan mercon dan telah melakukan sosialisasi agar mercon ini tak digunakan sembarangan.

Selain bisa meledak hingga melukai tangan hingga anggota tubuh lainnya, mercon juga menyebabkan kematian.

"Kita coba lakukan sosialisasi penggunaan mercon, karena kalau disinyalir banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Kalau mau memakai hal-hal ini, pakai minta izin, harus di tempat tertentu dan tidak mengganggu yang lain. Karena akibat mercon ini banyak yang meninggal, contoh ibu-ibu yang sakit jantung akhirnya kumat dan meninggal. Siapa yang tanggung jawab," kata Barung.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019