Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sengaja mengundang penyanyi campursari Didi Kempot dalam peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-248 karena penyanyi yang merebut perhatian banyak kalangan itu menjadi inspirasi mengembangkan seni budaya lokal.
"Banyak yang meminta saya untuk mengundang Didi Kempot. Untuk itu merayakan Harjaba tahun ini kami ramaikan dengan Didi Kempot. Penyanyi yang konsisten mengusung musik daerah, dan bisa berhasil merebut perhatian banyak kalangan. Ini inspirasi bagi kami untuk terus mengembangkan seni budaya lokal," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya di acara puncak Harjaba ke-248 di Taman Blambangan Banyuwangi, Rabu malam.
Ribuan warga Banyuwangi maupun wisatawan nusantara dan wisatawan asing yang sedang berlibur di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu, tampak terlihat menikmati musik campursari yang dibawakan Didi Kempot. Sobat Ambyar sebutan para penggemar maestro campursari Didi Kempot, tampak memadati Taman Blambangan.
Kendati sempat diguyur hujan, namun para sad boy dan sad girl (julukan bagi penggemar Didi Kempot) tetap bertahan dan mereka setia menanti The Godfather of The Brokenheart itu. "Kayaknya Banyuwangi mencetak rekor selama saya tampil di berbagai daerah," kata Didi Kempot.
Mengawali dengan lagu Sewu Kuto, Didi Kempot langsung membuat para Sobat Ambyar larut. Mereka kian larut dalam lagu-lagu patah hati yang dibawakan Didi, seperti Cidro, Banyulangit, dan lagu-lagu hits Didi.
Hal itu, menurut Didi, menunjukkan budaya dan musik tradisional mulai digemari oleh kaum milenial. "Kalian hebat, saya harap kalian kian mencintai seni dan budaya tanah air," kata penyanyi asal Surakarta itu.
Bahkan saat Didi Kempot membawakan lagu Pamer Bojo, seluruh penonton yang berada di tribun utama dan VIP langsung berdiri dan bergoyang mengikuti irama campursari. Seluruh penonton langsung larut dengan lagu ini, lagu Cendol Dawet pun menggema di Taman Blambangan Banyuwangi. Bahkan, Bupati Azwar Anas beserta istri dan para pejabat yang hadir, naik ke panggung bernyanyi dan bergoyang bersama Didi Kempot. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Banyak yang meminta saya untuk mengundang Didi Kempot. Untuk itu merayakan Harjaba tahun ini kami ramaikan dengan Didi Kempot. Penyanyi yang konsisten mengusung musik daerah, dan bisa berhasil merebut perhatian banyak kalangan. Ini inspirasi bagi kami untuk terus mengembangkan seni budaya lokal," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya di acara puncak Harjaba ke-248 di Taman Blambangan Banyuwangi, Rabu malam.
Ribuan warga Banyuwangi maupun wisatawan nusantara dan wisatawan asing yang sedang berlibur di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu, tampak terlihat menikmati musik campursari yang dibawakan Didi Kempot. Sobat Ambyar sebutan para penggemar maestro campursari Didi Kempot, tampak memadati Taman Blambangan.
Kendati sempat diguyur hujan, namun para sad boy dan sad girl (julukan bagi penggemar Didi Kempot) tetap bertahan dan mereka setia menanti The Godfather of The Brokenheart itu. "Kayaknya Banyuwangi mencetak rekor selama saya tampil di berbagai daerah," kata Didi Kempot.
Mengawali dengan lagu Sewu Kuto, Didi Kempot langsung membuat para Sobat Ambyar larut. Mereka kian larut dalam lagu-lagu patah hati yang dibawakan Didi, seperti Cidro, Banyulangit, dan lagu-lagu hits Didi.
Hal itu, menurut Didi, menunjukkan budaya dan musik tradisional mulai digemari oleh kaum milenial. "Kalian hebat, saya harap kalian kian mencintai seni dan budaya tanah air," kata penyanyi asal Surakarta itu.
Bahkan saat Didi Kempot membawakan lagu Pamer Bojo, seluruh penonton yang berada di tribun utama dan VIP langsung berdiri dan bergoyang mengikuti irama campursari. Seluruh penonton langsung larut dengan lagu ini, lagu Cendol Dawet pun menggema di Taman Blambangan Banyuwangi. Bahkan, Bupati Azwar Anas beserta istri dan para pejabat yang hadir, naik ke panggung bernyanyi dan bergoyang bersama Didi Kempot. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019