Puluhan korban konflik di Sampang, Jawa Timur, yang sampai sekarang masih mengungsi di Sidoarjo, Jawa Timur, menerima kartu keluarga sejahtera, kata pejabat Kementerian Sosial (Kemensos).
Menteri Sosial (Mensos) Julari P Batubara memastikan terdapat sebanyak 49 korban konflik Sampang penerima kartu keluarga sejahtera yang pada hari Kamis, 12 Desember kemarin, diserahkannya secara langsung di Surabaya.
"Setelah dilakukan validasi terhadap pengungsi korban konflik Sampang di Kabupaten Sidoarjo, dari 66 pengungsi yang masih tinggal, sebanyak 49 memenuhi syarat mendapatkan bantuan," katanya.
Para korban konflik Sampang penerima kartu keluarga sejahtera tersebut akan mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat. Mari bersama-sama kita bersatu untuk membangun Indonesia maju dan sejahtera. Tidak ada lagi konflik," ucapnya.
Mensos lebih lanjut berharap penyintas atau korban konflik Sampang dapat diterima dan kembali mambaur dengan masyarakat lainnya sehingga dapat menata kembali kehidupannya.
"Kami berharap Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan atau TKSK dapat melakukan pendampingan kepada para penyitas tersebut," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menteri Sosial (Mensos) Julari P Batubara memastikan terdapat sebanyak 49 korban konflik Sampang penerima kartu keluarga sejahtera yang pada hari Kamis, 12 Desember kemarin, diserahkannya secara langsung di Surabaya.
"Setelah dilakukan validasi terhadap pengungsi korban konflik Sampang di Kabupaten Sidoarjo, dari 66 pengungsi yang masih tinggal, sebanyak 49 memenuhi syarat mendapatkan bantuan," katanya.
Para korban konflik Sampang penerima kartu keluarga sejahtera tersebut akan mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat. Mari bersama-sama kita bersatu untuk membangun Indonesia maju dan sejahtera. Tidak ada lagi konflik," ucapnya.
Mensos lebih lanjut berharap penyintas atau korban konflik Sampang dapat diterima dan kembali mambaur dengan masyarakat lainnya sehingga dapat menata kembali kehidupannya.
"Kami berharap Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan atau TKSK dapat melakukan pendampingan kepada para penyitas tersebut," tuturnya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019