Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri, Jawa Timur, memastikan bahwa stok beras di gudang mencapai 84 ribu ton yang mencukupi kebutuhan hingga 2020.

"Untuk beras cukup aman, stok sampai 2020. Jadi, tidak ada masalah. Di pasaran harga juga relatif aman dan stabil," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Mara Kamin Siregar di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan, untuk menjaga kestabilan harga di pasar, Bulog juga mengadakan kerja sama serta operasi pasar sendiri.

Beberapa lokasi untuk operasi pasar misalnya di Pasar Setonobetek, Taman Sekartaji Kediri serta area Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Untuk kerjasama salah satunya dilakukan dengan mitra di pasar tradisional.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan atas permintaan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian di wilayah Bulog Kediri, terutama mendekati hari besar keagamaan.

Ia mengatakan komoditas yang dijual di operasi pasar relatif sama antara lain beras, gula pasir, minyak goreng serta tepung terigu.

"Kami coba bekerja sama dengan Dinas Perdagangan. Ada pola (penjualan) melalui binaan Dinas Perdagangan. Per hari ada ratusan ton, dengan komoditas beras, gula pasir, minyak goreng serta tepung terigu," kata dia.

Ia mengatakan, program operasi pasar yang dilakukan langsung oleh Bulog berlangsung hampir setiap hari, termasuk akhir pekan pada Sabtu dan Minggu yang juga sering buka. Beras yang dijual adalah jenis medium dengan harga di bawah harga pasar.

Terkait dengan penyerapan beras, ia mengatakan untuk saat ini masih terus dilakukan. Namun, karena panen raya  sudah selesai, penyerapan tidak terlalu banyak.

"Penyerapan di 2020 akan dilihat. Tapi, sampai saat ini masih melakukan penyerapan juga dan stok masih cukup besar," kata dia.

Terkait dengan stok beras yang rusak, Mara mengatakan di gudang Bulog Kediri tidak ada beras yang rusak. Beras yang ada di gudang kualitasnya masih bagus yang untuk berbagai macam keperluan baik operasi pasar, bantuan pangan nontunai (BPNT), serta beras cadangan pemerintah.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019