Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali membangun unit pelayanan publik terintegrasi dengan pasar tradisional, yakni di Pasar Tradisional Kecamatan Rogojampi guna memudahkan warga dalam pengurusan administrasi dokumen maupun perizinan.
"Pasar Pelayanan Publik Rogojampi untuk mendekatkan layanan ke warga, sambil belanja bisa urus banyak hal di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, mulai dokumen kependudukan hingga beberapa jenis perizinan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat meninjau penyiapan Pasar Pelayanan Publik di Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Selasa.
Pasar Pelayanan Publik terbaru itu, katanya, menempati lahan eks pasar hewan Rogojampi, dan pasar tersebut saat ini telah direnovasi.
Sebelumnya, lanjut dia, Banyuwangi juga telah mempunyai Mal Pelayanan Publik sejak 2017 yang mengintegrasikan lebih dari 200 dokumen/izin di satu tempat. Sehingga stempataat ini terdapat tiga lokasi pelayanan publik terpadu di Banyuwangi, yaitu Mal Pelayanan Publik, Pasar Pelayanan Publik Genteng dan Pasar Pelayanan Publik Rogojampi.
"Pembangunan pasar pelayanan publik ini merupakan ikhtiar untuk memeratakan kualitas pelayanan sekaligus memudahkan warga dalam mengurus dokumen dan perizinan," kata Bupati Anas.
Kata Azwar Anas, ke depan akan bangun di beberapa titik pasar di kecamatan-kecamatan lainnya, agar warga mudah untuk kepengurusan dokumen serta perizinan.
Ia enjelaskan, pasar pelayanan publik yang ada di Rogojampi ini memiliki konsep terintegrasi dengan pasar tradisional sekaligus public space yang ditujukan bagi area berkegiatan milenial.
"Jadi, gedung pasar pelayanan publik ini ada dua lantai, lantai satu diisi dengan kios-kios pedagang pasar termasuk kantor layanan publik. Nah, di lantai duanya kami jadikan jarak untuk publik beraktivitas," paparnya.
Menurut Anas, di lantai satu terdiri dari 100 kios yang bakal diisi oleh para pedagang tradisional dari Pasar Rogojampi. Sebagian pedagang memang bakal dipindah di lokasi ini agar pasar besar lebih rapi dan tertata. Pedagang yang mengisi mulai pedagang pakaian, kelontong hingga sayur-mayur.
"Tentunya nanti akan ditata sedemikian rupa sehingga pasar tetap bersih dan rapi. Karena kan ada kantor pelayanan publik yang berada di bagian depan pasar," ujarnya.
Sedangkan untuk jarak publik tersebut, katanya, bisa dipakai untuk berbagai kegiatan dan salah satunya untuk menyalurkan bakat dan kreativitas para milenial, do tempat publik itu juga nantinya bakal dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.
"Mereka bisa berkreasi secara tematik, mungkin dibuat jadwal rutin bisa mingguan atau bulanan. Tempat ini juga bisa jadi co-working space tempat kolaborasi dan sebagainya. Selain itu space publik tersebut juga bisa dimanfaatkan pameran inovatif maupun potensi produk lokal yang ada disekitar," kata Anas.
Bupati Anas menargetkan Pasar Pelayanan Publik Rogojampi akan beroperasi pada awal tahun depan (2019). Hingga saat ini juga disiapkan semuanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Pasar Pelayanan Publik Rogojampi untuk mendekatkan layanan ke warga, sambil belanja bisa urus banyak hal di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, mulai dokumen kependudukan hingga beberapa jenis perizinan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat meninjau penyiapan Pasar Pelayanan Publik di Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Selasa.
Pasar Pelayanan Publik terbaru itu, katanya, menempati lahan eks pasar hewan Rogojampi, dan pasar tersebut saat ini telah direnovasi.
Sebelumnya, lanjut dia, Banyuwangi juga telah mempunyai Mal Pelayanan Publik sejak 2017 yang mengintegrasikan lebih dari 200 dokumen/izin di satu tempat. Sehingga stempataat ini terdapat tiga lokasi pelayanan publik terpadu di Banyuwangi, yaitu Mal Pelayanan Publik, Pasar Pelayanan Publik Genteng dan Pasar Pelayanan Publik Rogojampi.
"Pembangunan pasar pelayanan publik ini merupakan ikhtiar untuk memeratakan kualitas pelayanan sekaligus memudahkan warga dalam mengurus dokumen dan perizinan," kata Bupati Anas.
Kata Azwar Anas, ke depan akan bangun di beberapa titik pasar di kecamatan-kecamatan lainnya, agar warga mudah untuk kepengurusan dokumen serta perizinan.
Ia enjelaskan, pasar pelayanan publik yang ada di Rogojampi ini memiliki konsep terintegrasi dengan pasar tradisional sekaligus public space yang ditujukan bagi area berkegiatan milenial.
"Jadi, gedung pasar pelayanan publik ini ada dua lantai, lantai satu diisi dengan kios-kios pedagang pasar termasuk kantor layanan publik. Nah, di lantai duanya kami jadikan jarak untuk publik beraktivitas," paparnya.
Menurut Anas, di lantai satu terdiri dari 100 kios yang bakal diisi oleh para pedagang tradisional dari Pasar Rogojampi. Sebagian pedagang memang bakal dipindah di lokasi ini agar pasar besar lebih rapi dan tertata. Pedagang yang mengisi mulai pedagang pakaian, kelontong hingga sayur-mayur.
"Tentunya nanti akan ditata sedemikian rupa sehingga pasar tetap bersih dan rapi. Karena kan ada kantor pelayanan publik yang berada di bagian depan pasar," ujarnya.
Sedangkan untuk jarak publik tersebut, katanya, bisa dipakai untuk berbagai kegiatan dan salah satunya untuk menyalurkan bakat dan kreativitas para milenial, do tempat publik itu juga nantinya bakal dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.
"Mereka bisa berkreasi secara tematik, mungkin dibuat jadwal rutin bisa mingguan atau bulanan. Tempat ini juga bisa jadi co-working space tempat kolaborasi dan sebagainya. Selain itu space publik tersebut juga bisa dimanfaatkan pameran inovatif maupun potensi produk lokal yang ada disekitar," kata Anas.
Bupati Anas menargetkan Pasar Pelayanan Publik Rogojampi akan beroperasi pada awal tahun depan (2019). Hingga saat ini juga disiapkan semuanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019